Jumat 13 Jun 2025 22:00 WIB

HSBC-WRI-WWF Dorong Industri Rendah Karbon

Program ini telah berjalan lima tahun dengan berbagai kegiatan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Satria K Yudha
Emisi karbon industri (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Emisi karbon industri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Upaya dekarbonisasi di sektor industri terus didorong sebagai langkah strategis menuju ekonomi hijau. Efisiensi energi dan adopsi energi terbarukan dinilai krusial, mengingat industri menyumbang sepertiga dari total emisi nasional.

Salah satu inisiatif yang aktif mendorong transformasi ini adalah Climate Solutions Partnership (CSP), kolaborasi antara World Resources Institute (WRI) Indonesia, WWF-Indonesia, dan PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia). Program ini telah berjalan lima tahun dengan berbagai kegiatan untuk mengurangi emisi di sektor industri.

Baca Juga

Managing Director WRI Indonesia Arief Wijaya mengungkapkan, berdasarkan analisis WRI dari sejumlah sumber termasuk Climate Watch dan Laporan Biennale II Indonesia, sektor industri menyumbang 34 persen dari emisi nasional. Artinya, dekarbonisasi industri memegang peran kunci untuk mencapai target iklim sekaligus membuka peluang kerja hijau di pasar global.

“Transisi tidak bisa didorong dengan satu pendekatan seragam. Setiap sektor dan perusahaan memiliki tantangan berbeda. Di situlah pentingnya solusi yang adaptif dan berbasis data,” ujar Arief dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

Upaya tersebut sejalan dengan target Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 31,89 persen melalui Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC).

Selama lima tahun terakhir, CSP telah menggelar pelatihan teknis dan sesi penguatan kapasitas bagi perusahaan industri, serta melakukan uji coba efisiensi dan penggunaan energi terbarukan di sektor apparel. Program ini juga melahirkan panduan transisi energi dan rekomendasi kebijakan yang mendukung penerapan teknologi rendah karbon secara sistematis.

CEO WWF-Indonesia Aditya Bayunanda menekankan pentingnya keterkaitan antara transisi energi dan perlindungan keanekaragaman hayati. Menurutnya, menjaga ekosistem adalah syarat mutlak untuk mencapai target net-zero.

“Tanpa ekosistem yang terjaga, pencapaian target net zero sulit diraih. Panduan konversi biomassa yang kami kembangkan dirancang agar dapat menurunkan emisi GRK sekaligus melindungi ekosistem,” ujar Aditya.

Presiden Director HSBC Indonesia Francois de Maricourt menambahkan, CSP mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung inisiatif transisi energi yang berpotensi tinggi namun masih kurang menarik secara komersial. Ia menyebut inisiatif ini sebagai bagian dari kontribusi nyata untuk mendorong dekarbonisasi industri.

“Meskipun masih banyak yang perlu dilakukan, langkah ini menunjukkan bahwa keberhasilan dapat dicapai jika seluruh pemangku kepentingan memiliki tujuan yang sama,” kata Francois.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement