Kamis 19 Jun 2025 14:54 WIB

Inggris Dukung Pelestarian Gajah Sumatera

Inisiatif ini berawal dari pertemuan antara Presiden Prabowo dan Raja Charles III.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Inggris mendukung program konservasi gajah Sumatera.
Foto: Kemenhut
Inggris mendukung program konservasi gajah Sumatera.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey meninjau langsung proyek konservasi gajah Sumatera di Takengon, Aceh Tengah. Kunjungan ini dilakukan untuk memantau perkembangan Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI), kolaborasi multistakeholder yang didukung oleh Inggris dan Indonesia.

Raja Juli menjelaskan, inisiatif ini berawal dari pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Raja Charles III pada Desember 2024. Saat itu, Presiden Prabowo mengusulkan perluasan koridor habitat gajah Sumatera hingga 20 ribu hektare, dari semula 10 ribu hektare yang berada di konsesi PT Tusam Hutani Lestari. Bahkan, ia menawarkan perluasan hingga 80 ribu hektare jika diperlukan.

Baca Juga

“Presiden menegaskan komitmen kuat Indonesia dalam konservasi gajah Sumatra,” ujar Raja Juli dalam keterangannya, Kamis (19/6/2025).

PECI merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia, WWF-Indonesia, PT Tusam Hutani Lestari, pemerintah Inggris, dan sejumlah mitra internasional. Program ini menargetkan perlindungan habitat gajah, pencegahan konflik manusia-satwa, serta pembentukan skema pendanaan konservasi jangka panjang.

Dubes Dominic Jermey menegaskan komitmen negaranya terhadap proyek ini sebagai bagian dari kesepakatan antara Raja Charles III dan Presiden Prabowo. Ia menyebut Inggris bangga menjadi mitra Indonesia dalam menjaga spesies ikonik sekaligus mendukung masyarakat lokal.

“Memobilisasi pendanaan untuk mendukung ekosistem dan spesies unik Indonesia sangat penting bagi keanekaragaman hayati, sekaligus untuk mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh bagi masyarakat lokal dan generasi mendatang,” kata Dominic.

Ia menekankan perlunya skema pendanaan inovatif yang melibatkan sektor swasta, khususnya pihak-pihak yang memiliki kepentingan langsung terhadap keberlanjutan ekosistem.

“Mari kita terus kerjasama untuk menjaga hutan Aceh tetap menjadi rumah bagi sang satwa raksasa,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Dominic juga mengumumkan perpanjangan nota kesepahaman (MoU) Inggris-Indonesia tentang Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink yang ditandatangani pada 2021.

MoU baru tersebut kini mencakup pula inisiatif PECI sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan dalam pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement