Ahad 13 Jul 2025 16:00 WIB

Pemkot Mojokerto Dorong Penguatan Ekonomi Lewat Bank Sampah

Warga mengokah sampah menjadi berbagai produk.

Aktivitas di bank sampah (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Aktivitas di bank sampah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO — Pemerintah Kota Mojokerto mendorong penguatan ekonomi sirkular berbasis masyarakat melalui pengelolaan sampah terpadu. Salah satu contohnya adalah Bank Sampah Migunani di RW 4 Kelurahan Meri, yang telah mengolah sampah menjadi produk bernilai jual.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, warga di RW 4 bergerak serentak mengelola sampah menjadi berbagai produk seperti grease trap, eco enzyme dari sampah organik, sabun batang dari minyak jelantah, sabun cair, hingga budidaya maggot dan ayam petelur.

Baca Juga

“Ini bukan hal yang gampang untuk saya gerakkan di setiap pelosok yang ada di kota ini. Maka saya sangat apresiasi, ke depan RW 4 Kelurahan Meri ini bisa menjadi contoh bagi RW-RW lain di Kota Mojokerto,” katanya, akhir pekan ini.

Menurut Ika, apa yang dilakukan Bank Sampah Migunani adalah prototipe ekonomi sirkuler yang patut dikembangkan dalam skala lebih besar. Namun ia mengingatkan, pengelolaan dalam kapasitas besar membutuhkan manajemen yang lebih kuat.

“Kalau sudah dikembangkan besar, biasanya kendalanya adalah manajemen. Maka jika dibutuhkan pelatihan atau pendampingan, jangan segan menyampaikan kepada kami. Pemkot Mojokerto siap memfasilitasi,” katanya.

Ia menegaskan, lingkungan yang bersih, aman, dan sehat harus diwariskan kepada generasi masa depan. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran kolektif bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab pribadi.

“Jangan sampai kita wariskan Kota Mojokerto dalam kondisi kerusakan lingkungan. Lingkungan adalah tanggung jawab pribadi kita, karena ke depan kita akan mewariskan Kota Mojokerto ini untuk anak cucu kita,” ujar Ning Ita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement