Jumat 10 Oct 2025 14:45 WIB

Danantara Siapkan Investasi Rp 91 Triliun untuk 33 Proyek Waste to Energy di Indonesia

Program waste to energy diharapkan ubah sampah menjadi energi dan buka lapangan kerja

Nasabah Bank Sampah Gunung Emas binaan PT Pegadaian menukarkan sampah plastik di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025). Bank Sampah Gunung Emas binaan PT Pegadaian memiliki 277 nasabah yang memanfaatkan tabungan emas Pegadaian. Setiap bulannya, Bank Sampah Gunung Emas mengumpulkan sampah plastik hingga 15 ton. PT Pegadaian berkomitmen untuk terus mendorong pengelolaan sampah di Indonesia salah satunya dengan program The Gade Clean and Gold Memilah Sampah Menabung Emas.
Foto: Edwin Putranto/Republika
Nasabah Bank Sampah Gunung Emas binaan PT Pegadaian menukarkan sampah plastik di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025). Bank Sampah Gunung Emas binaan PT Pegadaian memiliki 277 nasabah yang memanfaatkan tabungan emas Pegadaian. Setiap bulannya, Bank Sampah Gunung Emas mengumpulkan sampah plastik hingga 15 ton. PT Pegadaian berkomitmen untuk terus mendorong pengelolaan sampah di Indonesia salah satunya dengan program The Gade Clean and Gold Memilah Sampah Menabung Emas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, mengungkapkan proyek waste to energy atau pembangunan stasiun Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di 33 kota di seluruh Indonesia membutuhkan investasi dengan total nilai sekitar Rp 91 triliun. Setiap stasiun PSEL diperkirakan memiliki kapasitas pengelolaan sekitar 1.000 ton sampah per hari.

“Mungkin total investasinya itu mencapai kurang lebih Rp 91 triliun untuk di 33 daerah. Waktu itu angka yang diambil berdasarkan 1.000 ton (kapasitas per hari per PSEL) karena di satu daerah bisa menjadi lebih,” kata Rosan dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025 di Jakarta, Jumat (10/10/2025).

Baca Juga

Rosan mengatakan, pihaknya juga akan menghadirkan showcase untuk program waste to energy selama gelaran IISF. Menurutnya, proyek ini mendapat sambutan luar biasa dari para investor dan calon investor.

“Saya mendapat informasi, yang ingin ikut program atau terdaftar sudah mencapai 192 perusahaan untuk program waste to energy yang baru saja kita sampaikan ini,” ujarnya.

Menurut dia, IISF menjadi forum yang sangat baik, tidak hanya dari segi peluang investasi, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan berbagai kebijakan dan regulasi pemerintah Indonesia kepada calon investor.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement