Rabu 27 Aug 2025 12:10 WIB

Svarna Bhumi Award 2025 Dorong Keberlanjutan Pertanian dan Regenerasi Petani

Svarna Bhumi Award 2025 Dorong Keberlanjutan Pertanian dan Regenerasi Petani

Rep: Dian Fath/ Red: Intan Pratiwi
MAGETAN, 15/12 - PANEN UBI JALAR. Sejumlah pekerja mengangkut ubi jalar dari sawah di Desa Bangsri, Kec. Ngariboyo, Kab. Magetan, Jatim, Sabtu (15/12). Ubi jalar dengan harga di tingkat petani Rp 1.300/kg tersebut selanjutnya oleh bakul dikirim ke sejumlah daerah di Jateng dan Jakarta. FOTO ANTARA/Siswowidodo/ss/nz/12
Foto: ANTARA
MAGETAN, 15/12 - PANEN UBI JALAR. Sejumlah pekerja mengangkut ubi jalar dari sawah di Desa Bangsri, Kec. Ngariboyo, Kab. Magetan, Jatim, Sabtu (15/12). Ubi jalar dengan harga di tingkat petani Rp 1.300/kg tersebut selanjutnya oleh bakul dikirim ke sejumlah daerah di Jateng dan Jakarta. FOTO ANTARA/Siswowidodo/ss/nz/12

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertanian nasional masih menghadapi perlambatan regenerasi petani dan rendahnya adopsi teknologi di tengah upaya memperkuat ketahanan pangan. PT Pupuk Indonesia (Persero) menilai terobosan baru perlu terus dilahirkan agar produktivitas meningkat dan swasembada pangan tercapai.

Melalui Svarna Bhumi Award 2025, Pupuk Indonesia memberi apresiasi kepada para pahlawan pangan. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menegaskan, penghargaan tahun ini mengusung tema Swasembada Pangan Menuju Kemandirian Bangsa.

“Ketahanan pangan tidak sekadar menyediakan pupuk kepada sektor pertanian, tetapi juga menjaga ekosistem pertanian dan pangan secara keseluruhan. Para pahlawan-pahlawan pangan yang kita berikan penghargaan ini merupakan bagian penting dari ekosistem, di mana mereka konsisten berinovasi secara gigih dan tanpa pamrih yang tidak hanya memikirkan untuk diri sendiri, tapi juga untuk masyarakat luas,” ujarnya, Selasa (26/8/2025).

Rahmad menambahkan, ajang ini menjadi komitmen perusahaan menjaga keberlanjutan pangan. “Kami ingin mengangkat cerita-cerita pahlawan-pahlawan pangan yang sudah bekerja dengan tulus. Mereka kita angkat, supaya bisa memberikan inspirasi. Dengan demikian, regenerasi pertanian dan inovasi pertanian dapat terjadi, serta adopsi teknologi dapat tercapai. Selain itu, penghargaan pada pangan lokal juga semakin meningkat,” katanya.

Juri Svarna Bhumi Award, Andy F. Noya, menyebut mayoritas penerima penghargaan tahun ini berasal dari anak muda. “Menarik bahwa tahun ini anak-anak muda lebih dominan mendapatkan penghargaan. Hal ini membuat semangat kita semakin berkobar bahwa ada regenerasi di sektor pertanian,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement