REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Hingga akhir 2024, IIF telah menyalurkan sekitar Rp42,5 triliun untuk lebih dari 150 proyek strategis, mencakup transportasi, energi, telekomunikasi, air bersih, dan infrastruktur sosial.
Pembiayaan itu, antara lain, disalurkan untuk mendukung proyek energi terbarukan yang memberi daya lebih dari 693 ribu rumah tangga dan berpotensi menghindari emisi 4,81 juta ton CO₂ ekuivalen per tahun.
IIF juga membiayai tujuh proyek air minum yang menyediakan akses aman bagi lebih dari 1,39 juta rumah tangga, serta pembangunan fasilitas medis berkapasitas lebih dari 1.000 tempat tidur.
Chief Risk Officer IIF Lestari A Umardin menyampaikan, kinerja IIF dalam mendukung pembangunan berkelanjutan tersebut mendapat apresiasi dalam ajang Indonesia Green & Sustainable Companies Award 2025 dengan predikat Very Good untuk kategori Best Innovation in Sustainable Finance Implementation.
Menurut dia, penghargaan ini menjadi bukti konsistensi lembaga dalam mendorong inovasi pembiayaan hijau. “Penghargaan ini menegaskan komitmen IIF untuk terus berinovasi dan terdepan dalam pembiayaan berkelanjutan, dengan mendorong mobilisasi modal swasta melalui pasar modal, pinjaman, dan instrumen lainnya, guna mempercepat pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (12/9/2025).
Apresiasi ini ditujukan bagi perusahaan yang dinilai berhasil mengintegrasikan prinsip ESG dan memperkuat ekosistem bisnis berkelanjutan di Indonesia. IIF disebut sebagai salah satu pionir dalam mendorong transformasi pembiayaan berkelanjutan melalui kombinasi proyek komersial dan sosial yang memberi dampak langsung pada masyarakat.
Lestari mengatakan, IIF akan terus memperluas kontribusinya lewat inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Dengan strategi tersebut, perusahaan berharap mampu membangun ekosistem pembiayaan yang lebih inklusif, tangguh, dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.