REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina terus memperkuat penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG), manajemen risiko, dan kepatuhan (compliance) (“GRC”) di setiap lini bisnisnya. Penerapan GRC menjadi pijakan penting PGN untuk menjaga keberlanjutan kinerja sekaligus mendukung program pemerintah di sektor energi.

“Sebagai perusahaan terbuka, GRC merupakan prioritas yang harus dikedepankan dalam pengelolaan perusahaan. PGN juga bagian dari Danantara sehingga kami berkomitmen terus meningkatkan kontribusi pada program-program pemerintah di sektor energi,” ujar Direktur Utama PGN Arief Kurnia Risdianto.

Arief menjelaskan bahwa keberhasilan penerapan GRC berawal dari komitmen manajemen puncak yang diturunkan hingga seluruh level organisasi. Dengan komitmen tersebut, PGN terdorong mengelola perusahaan sesuai prinsip tata kelola dan perundang-undangan yang berlaku.

“PGN melihat perkembangan ekonomi yang sangat dinamis dan situasi global yang penuh tantangan, sehingga penerapan GRC diharapkan dapat meminimalisir risiko di masa mendatang. Kami aktif menerapkan GCG, manajemen risiko dan kepatuhan dalam mengambil keputusan bisnis strategis jangka panjang bagi perusahaan, pemerintah, pemegang saham, masyarakat, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya,” imbuh Direktur Manajemen Risiko PGN Eri Surya Kelana.

Prinsip transparansi, akuntabilitas, dan integritas dijunjung tinggi dengan mengacu pada regulasi nasional maupun internasional. PGN juga mengintegrasikan GCG dengan aspek ESG agar tata kelola tidak hanya berorientasi pada kepatuhan, tetapi juga pada keberlanjutan. Budaya perusahaan berbasis tata kelola terus diperkuat agar seluruh PGN Group memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip GRC dalam proses bisnis sehari-hari.

Ikuti Whatsapp Channel Republika