REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah komunitas kripto ikut menyalurkan donasi bagi korban banjir di Bali. PT Indodax melalui program Indodax #BantuBangkit Bencana Banjir Bali berkolaborasi dengan platform Ayobantu serta komunitas kripto untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak.
Hujan deras yang mengguyur Bali pada awal September 2025 menyebabkan banjir di sejumlah titik, termasuk kawasan Denpasar Barat. Sejumlah rumah warga terendam, aktivitas perekonomian terganggu, dan ribuan orang terpaksa mengungsi ke posko darurat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat banjir tersebut tidak hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga berdampak pada kesehatan warga akibat keterbatasan akses air bersih dan fasilitas sanitasi. Bantuan logistik, layanan kesehatan, dan dukungan psikososial pun menjadi kebutuhan mendesak.
Penyaluran bantuan dilakukan pada Sabtu (13/9/2025) di Posko Relawan Jalan Segina 3C, Kelurahan Pemecutan Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar. Bantuan yang disalurkan mencakup 250 paket makanan siap saji, 200 paket sembako, serta 50 paket hygiene kit.
Vice President Indodax, Antony Kusuma, mengatakan inisiatif ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk hadir di tengah masyarakat ketika menghadapi situasi sulit.
“Indodax sebagai perusahaan yang lahir, tumbuh, dan berkembang di Bali percaya bahwa keberlanjutan perusahaan tidak hanya diukur dari pertumbuhan bisnis, tetapi juga dari sejauh mana kami bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, tidak hanya melalui edukasi investasi kripto, namun juga melalui program bantuan,” ujar Antony di Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Ia menambahkan, kolaborasi dengan Ayobantu dan komunitas kripto memastikan bantuan tersalurkan tepat sasaran. Pendekatan berbasis komunitas juga dinilai efektif dalam menjangkau korban secara langsung.
Menurut Antony, program ini bukan sekadar penyerahan logistik, tetapi juga bentuk solidaritas. “Bencana alam tidak dapat kita prediksi, tetapi kita selalu bisa memilih bagaimana meresponsnya. Indodax ingin menunjukkan bahwa kebersamaan dan gotong royong adalah kunci untuk bangkit dari situasi ini,” ujarnya.
Partisipasi komunitas kripto Bali dalam kegiatan ini juga memperlihatkan ikatan emosional antara dunia digital dan masyarakat lokal. Para anggota komunitas turut membantu distribusi bantuan, membuktikan bahwa semangat solidaritas mampu menjembatani batas sektor maupun profesi.
Bagi Indodax, dukungan terhadap korban banjir Bali memiliki makna khusus karena perusahaan ini pertama kali berdiri di Bali sebelum berkembang menjadi crypto exchange terbesar di Indonesia. “Kesedihan warga Bali juga dirasakan oleh seluruh keluarga besar Indodax,” kata Antony.
Program Indodax #BantuBangkit merupakan bagian dari rangkaian Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Sebelumnya, program serupa telah digelar di berbagai daerah sebagai kontribusi sosial di luar aktivitas bisnis utama.
Antony menegaskan Indodax akan terus menghadirkan program CSR berkelanjutan, khususnya yang berfokus pada penanggulangan bencana, pendidikan, dan pengembangan komunitas.
“Semoga apa yang kami lakukan bisa bermanfaat. Ketika banyak pihak bergerak bersama, pemulihan bisa berjalan lebih cepat,” tutupnya.