Selasa 23 Sep 2025 14:40 WIB

KLH Dorong Dapur MBG Bangun Instalasi Pengolahan Air Limbah

KLH akan berkolaborasi dengan dapur MBG agar memiliki IPAL.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Satria K Yudha
Petugas memasukkan makan bergizi gratis (MBG) ke dalam mobil untuk didistribusikan ke sekolah di SPPG Sindanglaya, Pandeglang, Banten, Selasa (9/9/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Petugas memasukkan makan bergizi gratis (MBG) ke dalam mobil untuk didistribusikan ke sekolah di SPPG Sindanglaya, Pandeglang, Banten, Selasa (9/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengingatkan pengelola dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menyiapkan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Pemerintah mendorong setiap dapur MBG di Indonesia memiliki fasilitas tersebut demi menjaga lingkungan.

“Sudah mulai ke arah sana (IPAL dapur MBG), tapi tentu perlu ada pendampingan,” ujar Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono saat meninjau dapur MBG di Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, Selasa (23/9/2025).

Baca Juga

Diaz menyebut dapur MBG di kawasan tersebut telah memiliki IPAL dan menjalankannya. Selain itu, KLH juga memberi pendampingan berupa komposter untuk pengolahan sampah.

“Saya lihat ada semacam penangkap sisa makanan yang diproses beberapa kali hingga akhirnya air yang keluar sudah lebih bersih,” katanya.

Menurut data pengelola, limbah sampah dapur MBG di Lanud Husein Sastranegara mencapai sekitar 10 kilogram per hari. Sampah terlebih dahulu dipilah sebelum diproses.

“Dengan memilah lebih dulu, itu langkah yang sangat baik. Sampah bisa masuk komposter, air lindinya untuk menyiram tanaman, sementara sisanya menjadi kompos,” ujar Diaz.

Ia menambahkan, KLH akan terus berkolaborasi dengan dapur MBG lain agar memiliki IPAL dan mengelola sampah dengan benar, termasuk sampah organik. Saat ini KLH tengah menyusun petunjuk teknis pengelolaan limbah dan air dapur MBG yang ditargetkan rampung dalam sebulan ke depan.

Wali Kota Bandung M Farhan menyebut distribusi MBG di wilayahnya sudah menjangkau seluruh siswa, termasuk ibu hamil dan menyusui. “Kita tinggal menunggu kelanjutan program ini untuk penerima manfaat di Kota Bandung,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement