Rabu 24 Sep 2025 01:20 WIB

Pelindo Tanam Mangrove di 9 Lokasi, Targetkan Pelabuhan Hijau dan Restorasi Nasional

Rehabilitasi mangrove 134,5 hektare dukung target pemerintah 600 ribu hektare 2029.

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menanam 215.200 bibit mangrove di sembilan lokasi pesisir Indonesia.
Foto: Dok Pelindo
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menanam 215.200 bibit mangrove di sembilan lokasi pesisir Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menanam 215.200 bibit mangrove di sembilan lokasi pesisir Indonesia. Program ini tidak hanya menjadi bagian dari pemenuhan komitmen lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi ratusan warga pesisir yang sejalan dengan konsep Pelabuhan Hijau (Green Port).

Program yang bertepatan dengan Hari Maritim Nasional ini dilaksanakan serentak oleh Pelindo Group dengan total luas lahan rehabilitasi mencapai 134,5 hektare. Dari perhitungan teknis, mangrove yang ditanam berpotensi menyerap emisi hingga ribuan ton CO₂.

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menegaskan program ini merupakan kelanjutan dari komitmen perusahaan yang telah berjalan beberapa tahun terakhir, dengan fokus pada pelestarian ekosistem pesisir melalui pemberdayaan masyarakat. Mengusung semangat “Pelabuhan Hijau, Masyarakat Sejahtera”, Pelindo melaksanakan rehabilitasi mangrove secara berkelanjutan sebagai bentuk dukungan terhadap target nasional restorasi mangrove, sekaligus memastikan keterlibatan aktif masyarakat lokal.

“Kami ingin TJSL Pelindo tidak hanya menjadi kegiatan simbolik. Melalui program rehabilitasi mangrove, kami berharap dapat memperkuat ekosistem pesisir sekaligus berkontribusi dalam penurunan emisi, mewujudkan Pelabuhan Hijau, serta memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat lokal,” ujarnya.

Arif menambahkan, mangrove harus dipandang sebagai investasi sosial. “Dari ekowisata, produk olahan hasil laut, sampai peluang usaha bagi kelompok tani lokal, semua bisa lahir dari mangrove yang sehat,” katanya.

Dalam program rehabilitasi ini, Pelindo melibatkan 17 kelompok tani dan ratusan warga pesisir. Warga tidak hanya menanam, tetapi juga diberdayakan untuk merawat bibit hingga tumbuh optimal. “Pelibatan warga ini penting agar program tidak berhenti pada seremoni. Mereka harus merasakan manfaat langsung,” lanjut Arif.

Selain memberi manfaat langsung, program ini juga memperkuat posisi Pelindo sebagai operator pelabuhan yang terhubung dengan ekosistem pesisir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement