Kamis 30 Oct 2025 19:19 WIB

Warga Pesisir Poso Manfaatkan Ban Bekas untuk Tahan Abrasi

Appostraps dapat meredam energi gelombang laut sekaligus menjebak sedimen.

Warga pesisir Kabupaten Poso memanfaatkan ban bekas untuk menahan abrasi.
Foto: Elnusa Petrofin
Warga pesisir Kabupaten Poso memanfaatkan ban bekas untuk menahan abrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, POSO — Warga pesisir Desa Tokorondo, Kabupaten Poso, kini memiliki cara baru untuk melindungi garis pantai mereka dari abrasi. Dengan memanfaatkan ban bekas mobil tangki, struktur sederhana berbentuk silinder dipasang di bibir pantai untuk meredam energi ombak.

Solusi pengendalian abrasi bernama Appostraps itu diterapkan melalui hibah sekitar 367 unit ban bekas kendaraan operasional mobil tangki oleh PT Elnusa Petrofin (EPN) kepada Satuan Tugas Operasi Madago Raya Polda Sulawesi Tengah. Ban-ban itu dipasang di pesisir Tokorondo, wilayah yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami pengikisan daratan akibat gelombang laut.

Baca Juga

Head of Operation Fuel Terminal Poso PT Elnusa Petrofin, Teguh Alamsyach, menyerahkan langsung ban bekas tersebut kepada Pasi Ops Satgas III Preventif Ops Madago Raya Polda Sulteng, Iptu I Wayan Dharma, dalam seremoni di Kantor Satgas Operasi Madago Raya yang turut disaksikan perwakilan masyarakat setempat.

Appostraps merupakan inovasi dalam mitigasi abrasi pantai dengan memanfaatkan ban bekas sebagai material utama untuk meredam energi gelombang laut sekaligus menjebak sedimen, dan mengurangi laju abrasi secara alami. Sehingga program ini akan membangun struktur penahan abrasi, khususnya di pesisir Desa Tokorondo, Kabupaten Poso.

Manager Corporate Communication & Relations PT Elnusa Petrofin, Putiarsa Bagus Wibowo, menyampaikan program ini merupakan pengembangan yang ketiga pasca dilakukan di Kota Padang dan Balikpapan. Pengembangan program ini mengedepankan prinsip zero waste dan pendekatan ekonomi sirkular di lingkungan operasional perusahaan.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap limbah operasional yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali dan memberi nilai tambah bagi lingkungan. Melalui Appostraps, kami mengubah potensi sampah menjadi solusi ekologis yang berkelanjutan,” kata Putiarsa, Kamis (30/10/2025).

Dia mengatakan, perusahaan menempatkan ESG (Environmental, Social, and Governance) sebagai fondasi strategis bisnis. Elnusa Petrofin, kata dia, memastikan bahwa setiap aktivitas operasional dan program CSR berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan.

Dalam program Appostraps, Elnusa Petrofin menggunakan pendekatan cradle-to-grave untuk memastikan bahwa pengelolaan limbah tidak berhenti pada tahap pembuangan, tetapi menjadi bagian integral dari Product Life Cycle (PLC) perusahaan.

“Melalui pendekatan cradle-to-grave, kami memastikan seluruh siklus produk yang digunakan perusahaan memiliki nilai keberlanjutan dari awal hingga akhir. Ban bekas yang dulunya menjadi limbah kini bertransformasi menjadi solusi adaptif bagi ekosistem pesisir,” tambah Putiarsa.

Program Appostraps diharapkan dapat menjadi model replikasi nasional untuk pengelolaan limbah dan mitigasi abrasi pesisir, serta menjadi bukti nyata kontribusi sektor energi dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Pasi Ops Satgas III Preventif Ops Madago Raya Polda Sulteng, Iptu I Wayan Dharma, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Kami sangat mengapresiasi langkah Elnusa Petrofin yang menunjukkan kepedulian tinggi terhadap lingkungan di wilayah Poso. Program Appostraps ini menjadi wujud nyata kerja sama yang baik antara dunia usaha, aparat, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian pesisir,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa program seperti Appostraps tidak hanya berdampak pada pengendalian abrasi, tetapi juga menjadi sarana edukasi lingkungan yang mendorong partisipasi masyarakat.

“Program ini membawa pesan kuat bahwa pelestarian alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen bangsa. Semoga kolaborasi seperti ini dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menghadirkan solusi sederhana namun berdampak besar,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement