Rabu 20 Aug 2025 12:03 WIB

Luas Mangrove Indonesia Capai 3,44 Juta Hektare, Jatim Penyumbang Terbesar di Jawa

Mangrove Jawa Timur menyumbang hampir separuh dari total mangrove di Pulau Jawa.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
 Data terbaru menunjukkan luas hutan mangrove Indonesia mencapai 3,44 juta hektare, dengan Jawa Timur menyumbang 30.839,3 hektare atau 48,38 persen dari total mangrove di Pulau Jawa. (ilustrasi)
Foto: Antara/Didik Suhartono
Data terbaru menunjukkan luas hutan mangrove Indonesia mencapai 3,44 juta hektare, dengan Jawa Timur menyumbang 30.839,3 hektare atau 48,38 persen dari total mangrove di Pulau Jawa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Data terbaru menunjukkan luas hutan mangrove Indonesia mencapai 3,44 juta hektare, dengan Jawa Timur menyumbang 30.839,3 hektare atau 48,38 persen dari total mangrove di Pulau Jawa. Di kawasan Bahak–Tongas tercatat delapan spesies mangrove dengan cadangan karbon sebesar 432 sampai 609 ton per hektare, menjadikannya laboratorium alami blue carbon yang berpotensi besar mendukung agenda iklim pemerintah Indonesia.

Namun ancaman serius degradasi lahan mangrove di Jawa Timur juga masif. Abrasi di pesisir Lamongan dan Tuban terjadi dengan laju 1,5 sampai 2 meter per tahun. Urbanisasi di Surabaya terus menggerus mangrove, sementara pencemaran plastik memunculkan temuan mikroplastik pada kerang hijau di Pantai Kenjeran.

Baca Juga

Deputi Tata Lingkungan dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan (TLSDAB) Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Sigit Reliantoro mendorong pemerintah Jawa Timur melanjutkan pengelolaan mangrove yang berkelanjutan.

"Kami berharap Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga dapat menjadi pelopor bersama Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH dalam mengimplementasikan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 2025 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Ekosistem Mangrove,” kata Sigit, Selasa (20/8/2025).

Hal ini ia sampaikan pada Festival Mangrove Jawa Timur ke-VII di Pantai Tambak Bahak, Desa Curahdringu, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Acara yang dihadiri ribuan warga pesisir itu juga diikuti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Probolinggo Mohammad Haris Damanhuri Romly, dan Direktur Utama Semen Indonesia Group Indrieffouny Indra.

Dalam pernyataannya, KLH menyebutkan pada Festival Mangrove tersebut para peserta menanam 17.845 bibit mangrove, melepaskan 300 bibit ikan dan kepiting, serta melepasliarkan empat pasang burung air. Dalam sambutannya, Khofifah menegaskan komitmen pemerintah daerah terhadap pengelolaan ekosistem mangrove.

“Pemprov Jawa Timur berkomitmen penuh melindungi ekosistem mangrove karena di dalamnya tersimpan masa depan kehidupan pesisir. Mangrove bukan hanya rumah bagi tumbuhan dan satwa, tetapi juga benteng kehidupan nelayan dan masyarakat pesisir. Melindungi mangrove berarti melindungi keseimbangan alam dan keberlanjutan ekonomi rakyat,” ujar Khofifah.

Direktur Utama Semen Indonesia Group Indrieffouny Indra menekankan pentingnya ESG. Ia mengatakan Semen Indonesia Group mendukung penuh segala upaya yang memberi keberlanjutan bagi lingkungan, termasuk perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove.

"Komitmen ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang kami jalankan dalam setiap aktivitas perusahaan. Kami percaya keberhasilan menjaga mangrove adalah bagian penting dari keberlanjutan bangsa,” kata Indra.

Implementasi PP Nomor 27 Tahun 2025 dilakukan melalui sejumlah langkah, seperti memperkuat zona rawan abrasi yang menjadi ancaman serius bagi ekosistem pesisir, serta merehabilitasi mangrove secara produktif dengan pendekatan berbasis masyarakat.

Selain itu, upaya pengendalian pencemaran plastik dilakukan langsung dari sumbernya untuk menjaga kebersihan lingkungan pesisir. KLH/BPLH juga mendorong pengembangan ekowisata berkelanjutan sebagai salah satu strategi pemanfaatan ekosistem mangrove secara bijaksana. Komitmen ini tidak hanya bertujuan menjaga keberlanjutan ekologis pesisir, melainkan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir yang menjadi garda terdepan dalam menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ESG Now (@esg.now)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement