Selasa 19 Aug 2025 12:30 WIB

Saudi Digitalisasi 73 Tahun Arsip Iklimnya untuk Perkuat Ketahanan Lingkungan

Proyek ini melibatkan digitalisasi 36 ribu catatan iklim.

Cuaca mendung di Arab Saudi.
Foto: SPA
Cuaca mendung di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pusat Perubahan Iklim Regional Arab Saudi meluncurkan proyek digitalisasi arsip iklim bersejarah selama 73 tahun, mencakup periode 1951 hingga 2023. Langkah ini bertujuan meningkatkan akurasi, aksesibilitas, serta pemanfaatan data bagi riset ilmiah, perencanaan lingkungan, dan pengambilan keputusan berbasis data. CEO Pusat Nasional Meteorologi sekaligus pengawas umum Pusat Perubahan Iklim Regional, Dr. Ayman Ghulam, meninjau perkembangan proyek yang mencakup data dari 33 stasiun iklim berawak di seluruh Arab Saudi.

Dikutip dari Zawya, Selasa (19/8/2025), proyek ini melibatkan digitalisasi 36 ribu catatan iklim dengan dukungan 73 staf. Arsip kertas dikonversi ke format digital sesuai standar ilmiah dan teknis terkini.

Baca Juga

Pelaksanaan proyek terbagi dalam lima jalur utama yakni inventarisasi dan penilaian arsip kertas, digitalisasi dan input data, audit akurasi, uji kualitas iklim dengan perangkat ilmiah khusus, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan lokakarya.

Pusat kajian menyebut laporan bulanan dan triwulanan akan disusun hingga laporan akhir penyelesaian proyek. Arsip iklim yang didigitalkan mencakup data hasil pemantauan dengan instrumen presisi sesuai standar internasional, dicatat dalam bahasa Arab dan Inggris serta menggunakan sistem metrik maupun imperial.

Inisiatif ini merupakan langkah strategis menuju transformasi digital di sektor meteorologi. Selain mendukung keamanan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, proyek ini juga memperkuat posisi Arab Saudi sebagai pusat regional pemantauan dan peramalan iklim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement