REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Untuk memperingati Hari Bersih-Bersih Sedunia, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) menggelar aksi nyata melalui kampanye peduli lingkungan yang berlangsung dari 19 September hingga 3 Oktober 2025 di tujuh kota, yaitu Malang, Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Karawang, Blitar, dan Tegal. Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif keberlanjutan 'Sampoerna untuk Indonesia' yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan.
Mengusung semangat kolaborasi, Sampoerna menggandeng pemerintah daerah, karyawan perusahaan, dan masyarakat setempat untuk bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar. Aksi ini menjadi bagian dari kampanye #SayaAjaBisa, yang bertujuan mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam membuang dan mengelola sampah secara bertanggung jawab.
Kegiatan ini terbagi menjadi dua bentuk utama yaitu Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) di Malang, Probolinggo, Surabaya, dan Blitar dengan fokus pada pembersihan aliran drainsae jalanan dan area publik lainnya serta Aksi Bersih Desa dan Akademi Bijak Sampah yang dilaksanakan di Karawang dan Tegal. Kampanye ini berhasil mengumpulkan sekitar 17 ton sampah dari berbagai titik kegiatan.
Kepala Hubungan Regional dan Keberlanjutan Sampoerna, Arief Triastika, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung pelestarian lingkungan.
“Kami percaya bahwa perubahan dimulai dari kesadaran. Melalui kampanye #SayaAjaBisa dan kegiatan anti-littering, kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga lingkungan. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program ini,” ujar Arief.
Lebih dari sekadar membersihkan lingkungan, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai gotong royong dan kepedulian terhadap isu lingkungan hidup. Sampoerna berharap inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk mengambil langkah sederhana namun berdampak besar dalam menjaga kelestarian bumi.
"Dengan semangat #SayaAjaBisa, Sampoerna mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memulai perubahan dari diri sendiri. Karena menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan tugas bersama demi masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan," kata Arief.