REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Dekarbonisasi dalam dunia industri dilakukan lewat sistem inventarisasi Gas Rumah Kaca (GKC). Perusahaan terafiliasi Semen Indonesia Group (SIG), PT Mitra Kiara Indonesia (MKI) melakukan sistematisasi tersebut pada tahun berjalan. Lewat sistem ini, produsen mortar tersebut mampu mengevaluasi dampak karbon dari investasi belanja modal.
Bekerjasama dengan Zeroe, PT MKI menjalankan pilot project yang diselenggarakan selama satu bulan. Program ini menempatkan MKI di antara produsen mortar pertama di Indonesia yang mengintegrasikan dampak emisi GRK ke dalam perencanaan belanja modal.
Mirza Whibowo Soenarto, Presiden Direktur PT Mitra Kiara Indonesia. mengungkapkan, lewat sistem ini, MKI mampu menghitung tidak hanya besaran keuntungan finansial, namun juga “carbon payback” dan dampak positif lingkungan yang didapat dari investasi tersebut. Hal ini menunjukkan keterkaitan kuat antara proyeksi finansial dengan proyeksi keberlanjutan. Dengan bukti nyata bahwa investasi tersebut akan memberikan penghematan emisi hingga 663 tCO₂e per tahun.
Kolaborasi ini menghasilkan estimasi baseline emisi GRK 2025 Scope 1 sampai Scope 3 siap audit pada kisaran 11.000–13.000 tCO₂e per tahun, serta informasi pendamping berkaitan dengan efisiensi produksi dan energi. Hal ini dapat memudahkan MKI dalam pemenuhan standar kepatuhan yang berlaku, baik dari regulator maupun investor, sekaligus menyediakan metodologi yang dapat terus dipergunakan untuk menafsir sebuah proyek belanja modal di masa depan melalui dua lensa, finansial dan lingkungan. Yang pada akhirnya, mendorong percepatan pemenuhan target net-zero bagi MKI.
“Inisiatif ini menunjukkan bahwa dekarbonisasi tidak harus abstrak atau jauh, dekarbonisasi bisa dimulai dari satu mesin, satu pabrik, dan satu keputusan investasi yang diambil secara lebih bijak. Dengan dukungan Zeroe, MKI kini memiliki baseline emisi yang akurat dan kerangka kerja untuk membimbing keputusan strategis yang menguntungkan operasional dan lingkungan perusahaan” ujar Mirza lewat keterangan tertulis, Rabu (22/10/2025).
Pilot project ini menandai langkah penting dalam perjalanan MKI menuju akuntabilitas karbon yang komprehensif, serta menyediakan fondasi kuat bagi inisiatif dekarbonisasi berikutnya di seluruh operasinya.
