REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) umumkan 100 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari 730 peserta UMK Academy 2025. Mereka selanjutnya akan mengikuti Program Pertamina Pertapreneur Aggregator (PAG) 2025, untuk menjadi UMKM Agregator Mandiri, Global, dan berkelanjutan.
Program PAG, merupakan pembinaan lanjutan bagi UMKM yang dalam kegiatan usahanya berkolaborasi dengan UMKM lain. Sebagai agregator mereka, akan didampingi mentor dalam pengelolaan usaha agar lebih profesional dan berdampak lebih luas bagi UMKM dan lingkungan.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, menyampaikan, Pertamina terus memperkuat peran strategis dalam pengembangan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional. UMKM bukan hanya penggerak ekonomi lokal, tetapi juga pilar penting untuk membangun daya saing bangsa secara global.
“Melalui Pertapreneur Aggregator, Pertamina tidak hanya mencetak pengusaha sukses, tapi juga pemimpin perubahan yang membangun ekonomi lokal, sosial, dan hijau,” tambah Baron.
Para peserta PAG tahun ini bergerak di sektor Food & Beverage (45%), disusul Fashion & Wastra (31%), Craft & Jewellery (22%), serta Agribisnis dan Jasa masing-masing 1%.
Secara regional, peserta tersebar di delapan wilayah besar dengan konsentrasi tertinggi di Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara (23%), Jawa bagian Barat (20%), dan Jawa bagian Tengah (15%).
Program PAG 2025 akan berlangsung selama empat minggu intensif. Kegiatan bertahap yakni mulai dari Desk Evaluation, Wawancara, hingga Bootcamp & Mentoring Intensif, peserta akan mempelajari strategi branding, digital marketing, manajemen keuangan, ekspor, dan business matching.
Baron menjelaskan, dari 100 peserta awal tersebut, akan terpilih 10 UMKM terbaik nasional melalui tahapan Final Pitching & Awarding.
Kesepuluh UMKM terbaik kemudian mengikuti pendampingan eksklusif dari para mentor selama enam bulan untuk menjadi Agregator Mandiri, Global, dan Berkelanjutan.
Mereka akan mendapatkan mentoring CEO, simulasi pitching Dragon’s Den, serta peluang menembus pasar internasional lewat Global Market Matching dan platform seperti Alibaba, Amazon, dan Shopee International, sertifikasi, dll.
"Berbagai program Pertamina untuk UMKM, menegaskan komitmen Pertamina untuk mencetak UMKM berdaya saing global. UMKM-UMKM binaan Pertamina diharapkan mampu tumbuh finansial, memperkuat rantai pasok, berkolaborasi, dan menciptakan dampak sosial berkelanjutan," jelas Baron.
Dengan semangat masa depan berkelanjutan dan Indonesia yang berdaya, Pertamina memperkuat ekosistem UMKM nasional agar menjadi kekuatan ekonomi baru yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing global. Sejalan dengan Asta Cita Prabowo–Gibran poin ke-3 tentang penciptaan lapangan kerja berkualitas dan pengembangan kewirausahaan, Pertamina melalui program Pertapreneur Aggregator aktif mendorong transformasi UMKM sebagai penggerak ekonomi produktif di seluruh Indonesia.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.