Selasa 16 Dec 2025 16:32 WIB

Danareksa Raih Predikat Badan Publik Informatif

Keterbukaan informasi menjadi elemen penting dalam tata kelola perusahaan.

Danareksa meraih predikat badan publik informatif dari KIP.
Foto: Danareksa
Danareksa meraih predikat badan publik informatif dari KIP.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa meraih predikat Badan Publik Informatif dalam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2025. Danareksa mencatatkan skor 96,20 berdasarkan penilaian Komisi Informasi Pusat (KIP) RI.

Penghargaan tersebut diumumkan dalam acara Anugerah KIP 2025 yang digelar di Jakarta, Senin (15/12/2025). Capaian ini menempatkan Danareksa pada kategori tertinggi keterbukaan informasi publik.

Baca Juga

Direktur Utama Holding BUMN Danareksa Yadi Jaya Ruchandi menyatakan, keterbukaan informasi menjadi elemen penting dalam tata kelola perusahaan.

“Sebagai strategic holding yang menaungi dan mengoptimalisasi 14 entitas lintas sektor, kami menyadari bahwa keterbukaan informasi merupakan elemen kunci dalam membangun kepercayaan publik dan pemangku kepentingan. Oleh karena itu, mempertahankan predikat ‘Informatif’ di tengah dinamika bisnis yang semakin kompleks adalah bukti bahwa integritas dan transparansi telah menjadi DNA di Holding BUMN Danareksa,” kata Yadi dalam siaran pers, Selasa (16/12/2025).

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi KIP 2025, Komisi Informasi Pusat menilai 63 BUMN. Dari jumlah tersebut, hanya 39 BUMN yang masuk kategori Informatif dengan rentang nilai 90–100, termasuk Danareksa.

Skor 96,20 yang diraih Danareksa berada di atas rata-rata Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) Nasional 2025 sebesar 66,43. IKIP 2025 telah ditetapkan sebagai Program Prioritas Nasional dalam RPJMN 2025–2029.

Yadi menyebut capaian tersebut sejalan dengan agenda transformasi bisnis perusahaan, khususnya pengembangan klaster kawasan industri.

Dia mengatakan, predikat ‘Informatif’ memberikan sinyal kuat kepada pasar dan investor bahwa Danareksa mengelola aset negara dengan tata kelola yang baik, akuntabel, dan terbuka.

“Hal ini kami harapkan dapat turut mempercepat masuknya arus investasi global, membuka lapangan kerja, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional sejalan dengan visi Asta Cita pemerintah,” kata Yadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement