Rabu 13 Dec 2023 14:37 WIB

Pertamina Patra Niaga Perkuat Pengembangan Bisnis Energi Hijau

Sebanyak 5 persen dari polusi dan waste dihasilkan dari industri healthcare.

Sebagai antisipasi pergerakan masyarakat ini, Pertamina Patra Niaga menyiagakan sejumlah fasilitas dan layanan untuk melayani masyarakat selama periode Nataru tahun ini. Layanan yang disiapkan antara lain adalah SPBU Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, Agen dan Pangkalan LPG Siaga, layanan motoris, dan menyiagakan Pertamina Call Center (PCC) 135 sebagai lini terdepan layanan informasi masyarakat.
Foto: dok Pertamina Patra Niaga
Sebagai antisipasi pergerakan masyarakat ini, Pertamina Patra Niaga menyiagakan sejumlah fasilitas dan layanan untuk melayani masyarakat selama periode Nataru tahun ini. Layanan yang disiapkan antara lain adalah SPBU Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, Agen dan Pangkalan LPG Siaga, layanan motoris, dan menyiagakan Pertamina Call Center (PCC) 135 sebagai lini terdepan layanan informasi masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Patra Niaga memperkuat pengembangan bisnis dengan bersinergi bersama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan anak perusahaan services/portfolio PT Pertamina Bina Media (IHC) dan PT Patra Jasa melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Joint Marketing Business Existing serta Pengembangan Bisnis Green Energy Portfolio.

“Kerja sama ini merupakan wujud dari One Pertamina, sinergi dengan harapan dapat mengembangkan serta meningkatkan peran Pertamina Group dalam pendistribusian bahan bakar yang lebih hijau, terutama dalam mendukung program Environmental, Social, and Government (ESG),” kata Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan di Jakarta, Rabu (13/10/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan, kerja sama yang diteken pada Senin (11/12/2023) tersebut meliputi penjualan produk dan penggunaan fasilitas CNG, LNG dan BBM. Adapun pada sektor Green Energy Portfolio, dilakukan sinergi pengembangan Used Cooking Oil (UCO)

Pertamina Patra Niaga turut menggandeng IHC serta Patra Jasa dalam menjalankan pilot project pengembangan bisnis Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah. Perusahaan tersebut secara bersama-sama akan melakukan kajian mengenai UCO aggregator di lingkungan rumah sakit dan hotel.

Menurut dia, kebutuhan UCO dari Indonesia ke pasar luar negeri tercatat meningkat setiap tahunnya, dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) yang cukup tinggi dalam 5 tahun terakhir.

Sedangkan kebutuhan UCO untuk domestik sendiri diperkirakan akan meningkat dalam pengembangan di Green Refinery Cilacap sebagai alternatif feedstock.

“Karena potensi inilah, pilot project bersama IHC dan Patra Jasa menjadi penting untuk mendapatkan kajian lengkap serta studi kelayakan bisnis UCO aggregator di Pertamina Group,” ujar Riva.

Sementara itu, Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan bahwa kerja sama tersebut dapat direalisasikan dengan pelaksanaan kerja sama yang nyata dengan pengembangan joint marketing CNG dengan channel distribusi miliki PPN.

Pada intinya, Pertamina Patra Niaga dan PGN akan bersinergi memasarkan produk dan menggunakan fasilitas produk CNG, LNG, dan BBM bersama. Sinergi ini diharapkan dapat mendorong pengembangan bisnis atau komersialisasi dari bisnis utama PPN maupun PGN.

"Melalui kerja sama ini, nantinya akan dilanjutkan pilot project penjualan CNG oleh Pertamina Patra niaga dan agen LPG menggunakan mekanisme manajemen pelanggan, dari sini akan dilihat keekonomiannya," ujar Arief.

Selanjutnya, Pertamina Patra Niaga dan PGN akan melanjutkan kerja sama yang telah disepakati dalam memberikan pelayanan terbaik menyalurkan clean energy untuk pelanggan.

“Target kami untuk dapat menciptakan clean energy yang roadmap nya sudah ada cukup banyak, harapannya dapat ditingkatkan dan direalisasikan sesuai roadmap tersebut. Hal ini kami siapkan guna mendukung program pemerintah mencapai target Net Zero Emission," katanya.

Direktur Medis Pertamedika IHC, Lia Gardenia Partakusuma mengungkapkan saat ini di dunia dinyatakan 5 persen dari polusi dan waste itu dihasilkan dari industri healthcare.

"Oleh karena itu, dengan adanya kerja sama ini membuat kami bersemangat untuk menjalankan konsep sustainability. Kami percaya MoU ini dapat mencapai tujuan bersama, dampak lingkungan dan investasi untuk masa depan,” kata Lia.

Direktur Utama Patra Jasa, Putut Ariwibowo mengucapkan apresiasi atas kepercayaan Pertamina Patra Niaga untuk bersama-sama menjadi UCO aggregator bersama Patra Jasa. Menurut Putut, Patra Jasa sudah memulai kajian mengenai UCO dan disambut Pertamina Patra Niaga untuk melakukan pilot project bersama.

"Patra Jasa sudah coba membuat olahan dari sampah buah menjadi ecoenzym untuk bahan pembersih lantai, pembersih kamar mandi, dan sebagainya, harapannya UCO ini juga akan menjadi terobosan baru,” kata Putut Aribowo.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement