REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bill Gates mengatakan bahwa dunia kemungkinan besar akan melampaui ambang batas suhu kritis yang telah lama diperingatkan oleh para ilmuwan. Hal ini akan menghadapkan manusia, satwa liar, dan ekosistem pada bencana dan kerusakan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Pendiri Microsoft itu juga menilai, kemajuan apapun dalam perjuangan melawan iklim tidak akan cukup untuk mencegah pemanasan suhu global sebesar dua derajat Celcius di akhir abad ini.
Komentar Gates muncul ketika para ratusan delegasi dari berbagai negara berkumpul di Dubai untuk menghadiri KTT iklim tahunan terbesar dan terpenting di PBB. KTT ini secara luas dianggap sebagai kesempatan untuk mempercepat aksi iklim pada saat dunia berada di jalur yang tepat untuk mencatat tahun terpanas dalam sejarah, dan ketika peristiwa cuaca ekstrem terjadi di seluruh negara.
“Kita akan mengalami pemanasan yang kemungkinan di atas target. Di situlah kita harus melakukan adaptasi dengan membuat sistem peringatan yang lebih baik untuk kejadian cuaca buruk atau data cuaca yang lebih baik untuk membantu para petani mengetahui kapan harus menanam,” kata Gates seperti dilansir CNBC, Jumat (15/12/2023).
Gates menekankan pentingnya membantu masyarakat miskin beradaptasi dengan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia, serta meminimalkan kerusakan ekosistem seperti terumbu karang.
"Untungnya, kita telah membuat cukup banyak kemajuan sehingga kita tidak akan mengalami kasus-kasus ekstrim seperti pemanasan empat derajat Celcius. Namun sayangnya kita mungkin akan meleset dari target dua derajat Celcius. Jadi, sekarang kita harus menjadikan adaptasi sebagai prioritas," kata Gates.
Pada COP28, untuk pertama kalinya negara-negara akan menilai seberapa jauh upaya mereka untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris. Perjanjian tahun 2015 ini bertujuan untuk membatasi pemanasan global di bawah dua derajat Celcius, lebih baik lagi di bawah 1,5 derajat Celcius, dibandingkan dengan tingkat pra-industri.
Menurut para ilmuwan, dunia saat ini telah memanas sekitar 1,1 derajat Celcius, setelah lebih dari satu abad pembakaran bahan bakar fosil serta penggunaan energi dan lahan yang tidak merata dan tidak berkelanjutan.
Ketika ditanya tentang bagaimana ia merefleksikan tantangan bagi generasi mendatang dalam konteks krisis iklim, Gates mengatakan bahwa ada banyak hal menakjubkan yang datang melalui inovasi manusia. Misalnya, obat-obatan yang lebih baik, hingga kecerdasan buatan yang dapat membantu mengajari generasi muda tentang berbagai hal.
"Namun pada saat yang sama, kita juga menghadapi polarisasi dan perubahan iklim. Jadi ini adalah situasi yang sangat dinamis. Secara keseluruhan, saya melihat banyak hal positif, tetapi kita perlu memprioritaskan untuk menghindari hal-hal negatif karena kita ingin generasi mendatang juga memiliki kehidupan yang lebih baik daripada kita,” kata dia.