REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga unit kredit karbon Australia (ACCU) naik ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir, karena penghasil emisi korporat merencanakan anggaran karbon mereka untuk tahun 2024. Tren ini kemungkinan besar akan terus mendongkrak harga di awal tahun ini.
Harga spot ACCU naik 0,8 persen menjadi 33,75 dolar Australia per ton pada Rabu, bertumbuh 12 persen sejak awal November dan merupakan level tertinggi sejak Juni, menurut Jarden Partners Ltd. Kenaikan ini dapat menjadi pertanda akan lebih banyak keuntungan di market yang telah dilanda oversupply selama dua tahun terakhir.
Seperti dilansir Bloomberg, Kamis (4/1/2024), harga kredit mulai pulih secara bertahap di bulan November, dengan volume perdagangan mencapai level tertinggi dalam 10 bulan terakhir karena perusahaan-perusahaan berusaha untuk mematuhi Australia’s Safeguard Mechanism. Ini merupakan sebuah kebijakan yang memaksa lebih dari 200 perusahaan besar penghasil polusi untuk mengurangi emisi.
Di bawah mekanisme ini, perusahaan-perusahaan harus menggunakan kredit karbon untuk memenuhi batas emisi mereka pada akhir Februari, yang biasanya mendorong permintaan antara bulan November dan Januari.
Meskipun kelebihan pasokan kemungkinan besar akan terus berlanjut, Hugh Grossman selaku direktur pelaksana firma riset pasar karbon RepuTex mengatakan, awal yang kuat pada tahun 2024 dapat membuat harga dalam jangka pendek mendekati 40 dolar Australia per ton untuk proyek-proyek berbasis alam sebelum volume penjualan dibuka.
Proyek-proyek berbasis alam melibatkan restorasi atau konservasi ekosistem sebagai cara untuk memerangkap karbon dioksida.