Kamis 11 Jan 2024 16:15 WIB

Jerman Gelontorkan Rp 4,48 Triliun untuk Pembangunan Berkelanjutan RI

Jerman juga akan mengalokasikan hibah sebesar 7,28 juta euro.

Ekonomi hijau (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Ekonomi hijau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jerman berkomitmen memberikan dukungan sebesar 262,82 miliar euro atau sekitar Rp 4,48 triliun untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia, termasuk meningkatkan kualitas transportasi umum dan mengembangkan ekosistem pasar keuangan berkelanjutan.

Jerman akan memberikan kontribusi sebesar 250 juta euro (sekitar Rp 4,26 triliun) sebagai pinjaman bersubsidi dan tambahan 5 juta euro (Rp 85 miliar) sebagai hibah untuk mendukung pengembangan sistem Bus Rapid Transit (BRT) yang ramah lingkungan di Surabaya, demikian menurut keterangan Kedutaan Besar Jerman pada Kamis (11/1/2024) di Jakarta.

Baca Juga

Proyek ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, meningkatkan penggunaan transportasi umum, dan menurunkan emisi gas rumah kaca yang disebabkan kendaraan pribadi. Bank pembangunan Jerman KfW akan menyediakan pembiayaan dan keahlian teknis selama proyek berlangsung.

Selain itu, proyek ini juga akan berkontribusi pada Inisiatif Infrastruktur Hijau (GII), sebuah program kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Jerman yang bertujuan mendukung upaya Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca secara berkelanjutan, salah satunya pada sektor angkutan umum perkotaan.

Jerman juga akan mengalokasikan hibah sebesar 7,28 juta euro (sekira Rp124 miliar) untuk memfasilitasi pertumbuhan pasar green bond atau obligasi hijau di Indonesia. Selain meningkatkan volume penerbitan, hibah tersebut juga akan membantu emiten green bond untuk meningkatkan kualitas obligasi yang diterbitkannya.

Hibah tersebut juga akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas emiten dan Pemerintah Indonesia.

Proyek ini berupaya untuk memobilisasi pendanaan tambahan untuk agenda iklim Indonesia yang ambisius, termasuk transisi energi melalui mekanisme pembiayaan Just Energy Transition Partnership (JETP) antara Indonesia, Jerman, dan anggota International Partners Group (IPG) lainnya, demikian menurut keterangan tersebut.

Kerja sama pembangunan Indonesia-Jerman telah dimulai sejak 1958, dan sejak itu kedua negara telah bekerja sama mewujudkan pembangunan berkelanjutan Indonesia di berbagai bidang.

Saat ini, kerja Indonesia dan Jerman fokus pada bidang energi dan pembangunan perkotaan berkelanjutan termasuk transportasi umum serta pengelolaan dan konservasi hutan.

"Kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan," demikian pernyataan tersebut menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement