Rabu 17 Jan 2024 16:38 WIB

Toyota Gandeng Pertamina Kembangkan Ekosistem Hidrogen di Indonesia

Toyota saat ini memiliki mobil hidrogen yang dipasarkan di Jepang, AS, dan Eropa

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nora Azizah
Toyota bekerja sama dengan sejumlah perusahaan otomotif lain dalam mengembangkan Kendaraan berbahan bakar hidrogen.
Foto: AP
Toyota bekerja sama dengan sejumlah perusahaan otomotif lain dalam mengembangkan Kendaraan berbahan bakar hidrogen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Toyota Manufacturing Indonesia dan PT Pertamina (Persero) bekerja sama mengembangkan eksosistem hidrogen di Indonesia. 

Presiden Direktur Toyota Manufacturing Nandi Julyanto menjelaskan pihaknya sangat senang dapat mendukung studi mengenai pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia oleh Pertamina melalui kendaraan Toyota Mirai yang berteknologi fuel cell electric vehicle (FCEV) sebagai kendaraan studi.

Baca Juga

"Kami berharap bahwa studi Pertamina ini dapat melengkapi upaya-upaya pengembangan ekosistem transportasi yang mendukung dekarbonisasi. Baik dalam pengembangan kendaraan konvensional yang semakin hemat bahan bakar, kendaraan dengan bahan bakar baru dan terbarukan, hingga kendaraan dengan teknologi-teknologi elektrifikasi. Dengan demikian semakin banyak masyarakat yang dapat turut serta secara aktif dalam penurunan karbon ini,” kata Nandi dalam acara Groundbreaking SPBH Pertamina, Rabu (17/1/2024).

Nanti mengatakan saat ini untuk bisa mendukung transisi energi di Indonesia, sektor transportasi memiliki peran yang sangat penting. Menggandeng Pertamina, Nandi mengatakan pengembangan kendaraan berbasis hidrogen akan lebih cepat jalan.

"Toyota menghadirkan multi solusi teknologi yang diharapkan dapat berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon, serta mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki Indonesia seperti biofuel, baterai, hingga hidrogen. Bersama Pertamina kita memasuki era baru energi bersih dalam mobilitas berkelanjutan di Indonesia," kata Nandi Nandi juga menjelaskan, dari kepastian suplai hidrogen Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah. Pengembangan ekosistem hidrogen menjadi kunci utama dalam keberhasilan transisi energi.

"Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah sehingga mendukung potensi pengembangan hidrogen sebagai energi baru. Hidrogen akan menjadi alternatif solusi di masa depan untuk energi bersih bukan hanya di sektor transportasi tetapi juga bisa dimanfaatkan seluas-luasnya di sektor lain seperti industri ataupun manufaktur," kata Nandi.

Nandi Julyanto menambahkan pihaknya sangat senang dapat mendukung studi mengenai pemgembangan ekosistem hidrogen di Indonesia oleh Pertamina melalui kendaraan Toyota Mirai yang berteknologi fuel cell electric vehicle (FCEV) sebagai kendaraan studi.

"Kami berharap bahwa studi Pertamina ini dapat melengkapi upaya-upaya pengembangan ekosistem transportasi yang mendukung dekarbonisasi. Baik dalam pengembangan kendaraan konvensional yang semakin hemat bahan bakar, kendaraan dengan bahan bakar baru dan terbarukan, hingga kendaraan dengan teknologi-teknologi elektrifikasi. Dengan demikian semakin banyak masyarakat yang dapat turut serta secara aktif dalam penurunan karbon ini,” kata Nandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement