REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vasanta Group menginisiasi program The Renew Threads atau penggunaan ulang pakaian layak pakai yang diikuti oleh seluruh karyawan Vasanta Group dalam upaya mendukung penerapan ekonomi hijau.
"Program ini merupakan bagian dari komitmen kami terhadap keberlanjutan dan pengurangan limbah, serta wujud dukungan kami terhadap upaya pemerintah dalam mendorong penerapan ekonomi hijau melalui pengelolaan limbah," ujar Group CEO Vasanta Group Nicholas Hum dalam rilis pers, Rabu (22/5/2024).
Nicholas menjelaskan bahwa program ini telah berlangsung sejak kuartal pertama 2023 di mana seluruh karyawan mengumpulkan pakaian secara kolektif. Program ini kemudian berkembang di mana barang-barang yang dikumpulkan tidak hanya berupa pakaian, tapi juga buku, mainan dan peralatan rumah tangga yang masih layak dan berfungsi dengan baik.
Sebanyak 1.300 barang berupa pakaian dari berbagai jenis dan ukuran, buku, mainan dan peralatan rumah tangga yang sudah diseleksi disalurkan melalui Clothes for Charity pada 21 Mei 2024 untuk selanjutnya dijual kembali. Hasil penjualan dari barang-barang tersebut akan digunakan untuk biaya operasional pendidikan anak-anak, kelompok marginal, serta yatim dan dhuafa yang menjadi binaan Yayasan Gemilang Indonesia.
"Kami menyadari dampak lingkungan dari limbah tekstil dan ingin menerapkan solusinya yang dimulai dari lingkungan kami. Program ini diimplementasikan secara internal dan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari seluruh karyawan," kata Nicholas
Clothes for Charity menyambut baik penyerahan donasi ini. Mereka mengapresiasi inisiatif yang dijalankan oleh Vasanta Group. Program tersebut dinilai menghadirkan banyak manfaat, mulai dari mengurangi limbah tekstil, hingga mendukung pemberdayaan masyarakat marginal yang membutuhkan.
"Kami harap makin banyak lagi perusahaan dan organisasi yang menjalankan inisiatif yang bisa berdampak bagi masyarakat," kata Ketua Yayasan Gemilang Indonesia Muhammad Nur Aziz.
Vasanta Group berencana untuk lebih luas lagi dalam mempromosikan pengelolaan lingkungan, praktik manufaktur yang etis, dan keterlibatan masyarakat. Mereka akan berfokus pada solusi-solusi yang berkelanjutan, khususnya yang berkaitan dengan lini bisnis perusahaan, tren pasar, dan kemajuan teknologi.
"Kami juga membuka peluang untuk berkolaborasi dengan tokoh publik dan organisasi yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan kami. Inilah wujud komitmen kami untuk memberikan dampak positif bagi bumi dan masyarakat," kata Nicholas.