Senin 17 Jun 2024 11:24 WIB

Ilmuwan Temukan Sumber Energi yang Hilangkan Emisi di Atmosfer

Para peneliti itu mengekstraksi energi dari tanaman ganggang.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Energi hijau (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Energi hijau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama beberapa dekade terakhir, para ilmuwan berlomba-lomba menemukan sumber energi bersih. Sejumlah ilmuwan mencoba menciptakan sumber energi fusi, sementara yang lain mencari ke arah berbeda dengan mencari sumber energi bebas karbon.

Kini, ilmuwan mengambil langkah lebih jauh dengan mencoba menemukan sumber energi negatif karbon, yaitu sumber energi yang dapat menghilangkan atau menarik CO2 dari atmosfer.

Baca Juga

Dikutip dari situs media teknologi BGR, Senin (17/6/2024), dalam sebuah makalah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Energies, peneliti berhasil menciptakan sumber energi terbarukan dengan menggunak ganggang . Pada dasarnya, para peneliti membajak proses fotosintesis yang merupakan proses alam di mana tanaman menggunakan karbon dioksida menjadi makanan.

Para peneliti itu mengekstraksi energi dari tanaman dengan menangguhkan ganggang dalam larutan dua milimeter dalam ruang anoda dan katoda dan memisahkannya dengan membran penukar proton berbentuk sarang lebah. Sumber listriknya merupakan teknologi yang sepenuhnya bebas karbon.

Efek samping dari seluruh proses produksi itu hanya air dan seluruh prosesnya diawali dengan menarik karbon dioksida. Artinya, teknologi ini tidak hanya nol emisi tapi juga mampu mengambil karbon dari atmosfer.

Seluruh prosesnya dilakukan dengan menangkap elektron yang ganggang  selama fotosintesis dan memanfaatkannya untuk menghasilkan listrik. Sejauh ini, peneliti menemukan maksimal listrik yang dapat dihasilkan dari proses ini sebesar satu voltase dari satu sel daya fotosintesis mikro.

Itu artinya, meningkatkan sumber listrik negatif karbon untuk dapat memberi daya pada sebuah kota akan menjadi masalah yang berbeda. Namun, para ilmuwan yakin dengan penelitian dan pengembangan yang cukup, teknologi ini dapat ditingkatkan hingga ke titik di mana seluruh kota dapat memanfaatkan sumber listrik tersebut, sehingga membantu mengurangi emisi karbon secara signifikan.

Karena para peneliti tidak menggunakan gas atau serat mikro yang berbahaya, maka tidak perlu khawatir tentang masalah limbah ekstra dalam jangka panjang. Masalah yang saat ini terjadi karena sulitnya membuang cip komputer silikon yang digunakan untuk membantu mengendalikan banyak sistem energi saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement