Jumat 05 Jul 2024 16:08 WIB

Jokowi Sebut Tantangan Iklim Persulit Capai Swasembada Pangan

Iklim sangat berpengaruh terhadap produktivitas pertanian.

Presiden Jokowi bersama Mentan Amran Sulaiman dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengecek program pompanisasi di Klaten, Rabu (19/6/2024).
Foto: Republika/Alfian Choir
Presiden Jokowi bersama Mentan Amran Sulaiman dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengecek program pompanisasi di Klaten, Rabu (19/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai upaya pemerintah untuk mewujudkan swasemba pangan merupakan proses yang panjang. Apalagi, Indonesia seperti banyak negara, dihadapkan dengan tantangan iklim dan perubahan cuaca.

"Ini proses panjang ya swasembada pangan itu. Tidak hanya, kadang sudah baik, turun lagi karena iklim yang enggak menentu," kata Presiden Jokowi usai meninjau pompa air di Desa Layoa, Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat (5/7/2024).

Baca Juga

Presiden menjelaskan bahwa Indonesia sebelumnya sudah mewujudkan swasembada pangan. Menurut Presiden, saat produksi pertanian sudah meningkat, kemudian turun lagi karena fenomena iklim, seperti El Nino dan La Nina.

Presiden mengatakan bahwa iklim sangat berpengaruh terhadap produktivitas pertanian tidak hanya di Indonesia, tetapi semua negara di dunia.

"Saya kira iklim sangat mempengaruhi produktivitas di semua negara dan dalam dua tahun ini negara-negara yang biasanya produksinya berlebih itu pun juga mengalami penurunan yang tajam," kata Presiden.

Adapun untuk menjaga produktivitas pangan, pemerintah menggencarkan program pompanisasi. Pada Kamis (4/7/2024), Jokowi juga meninjau proses pemasangan 360 alat pompa di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Bantuan pompa itu sebagai langkah persiapan menjaga produktivitas petani menghadapi musim kemarau panjang.

"Yang sudah diproses di lapangan ada 360 pompa, yang kita harapkan pada saat di Sulsel kering panjang, panas, gelombang panas, tidak mengganggu produktivitas para petani," kata Presiden.

Jokowi mengatakan program pompanisasi di Sulsel tetap berlanjut pada saat cuaca hujan deras. Hal itu sebagai bentuk persiapan menghadapi kemarau panjang.

"Sekarang memang kita memasang pas masih hujan deras, nggak apa-apa, ini persiapan," ucap Jokowi.

Dikatakan Kepala Negara, cuaca panas yang melanda berbagai belahan dunia telah memicu dampak kekeringan, bahkan berimbas pada penurunan produktivitas pangan di negara setempat.

"Semua negara mengalami kekeringan, semua negara mengalami penurunan produktivitas berasnya, sehingga kita nggak mau, sehingga kita kejar dengan cara pompanisasi," kata Presiden Jokowi.

Program pompanisasi lahan pertanian, lanjut Presiden Jokowi, tidak hanya dilakukan di Provinsi Sulsel, tapi juga berlangsung di lumbung-lumbung padi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, dan daerah penghasil pertanian lainnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi meminta Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan bantuan 70 ribu  pompa untuk lahan pengairan sawah dan pertanian sebagai mitigasi bencana kekeringan yang diprediksi melanda Indonesia pada Juli hingga Oktober 2024.

Presiden Jokowi memastikan Kementan akan berupaya memenuhi kebutuhan pompa secara keseluruhan untuk memastikan seluruh area produksi dapat tercukupi.

Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pemerintah telah menargetkan capaian swasembada dan lumbung pangan dunia agar bisa dicapai dalam waktu cepat.

Untuk itu, fokus kerja yang sedang dilakukan adalah memasang pompanisasi, mencetak sawah hingga mentransformasi pertanian tradisional ke pertanian modern.

"Dulu kita swasembada di 2017, 2019 dan 2020. Dan yang kita kerjakan ini adalah produk kebijakan serta kolaborasi bersama. Karena itu sejak awal saya masuk kabinet tekad saya mutlak harus swasembada," katanya.

Sekarang, kata Mentan, petani tidak perlu khawatir karena pertanian terus menjadi perhatian Presiden Jokowi dan juga dilanjutkan Presiden terpilih Prabowo Subianto, di antaranya adalah penambahan alokasi pupuk hingga 100 persen serta keterlibatan TNI dalam memasang pompanisasi.

 

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement