REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT PLN (Persero) memastikan pelaksanaan kegiatan budaya Makassar International Eight Festival & Forum atau yang lebih dikenal dengan F8 akan menggunakan pasokan energi hijau atau energi baru terbarukan (EBT).
"Kali ini, semua zona di F8 akan menggunakan pasokan listrik PLN yang bersumber dari energi hijau," kata Irwan Ridwan selaku Account Executive PLN UP3 Makassar Utara di Makassar, Kamis (11/7/2024).
Dia mengemukakan pihaknya telah menyiapkan peralatan khusus untuk menyuplai panel-panel yang ada di titik F8 Makassar agar pelaksanaan pentas budaya ini terlaksana dengan lancar dan aman."Kita akan menerangi 10 titik dengan pemakaian listrik di masing-masing titik sebesar 1.000 watt. Sementara di area gerai yang jumlahnya seratusan, akan dibekali pasokan listrik masing-masing 450 watt," urai Irwan.
F8 Kota Makassar rencananya akan digelar pada 24-28 Juli mendatang. Giat ini akan menghadirkan berbagai pentas budaya, kesenian, musik, fashion, kriya dan lainnya.
Direktur Utama PT Festival Delapan Sofyan Setiawan juga memastikan bahwa kali ini pihaknya memilih PLN untuk mendukung pelaksanaan F8 secara menyeluruh agar tidak terjadi pemadaman seperti pada F8 sebelumnya. "Tahun sebelumnya masih ada mati lampu, karena memang tidak semua didukung PLN, tapi kali ini F8 Makassar tanpa kedip karena kita akan menggunakan energi hijau dari PLN," ujarnya.
Menurutnya, persiapan F8 tahun ini lebih maksimal dan berbeda dari sebelumnya, sehingga dukungan listrik secara maksimal juga dibutuhkan untuk menopang keberlangsungan acara, apalagi gerai dari enam negara telah dipastikan akan mewarnai F8 Makassar 2024.
Adapun enam negara yang menyatakan kesiapannya hadir memeriahkan F8 Makassar yakni Jepang, dan tiga fashion desainer dari Hongkong, Brunei Darussalam dan Malaysia. Selain itu ada pula Singapura dan India. Lebih dari pelaksanaan F8 sebelumnya, tahun ini ada sebanyak 133 gerai akan mewarnai kegiatan budaya dan ekonomi kreatif F8 Makassar. Di antaranya terdapat korporat sembilan gerai, fashion & beauty 13 gerai dan sebanyak 94 gerai untuk UMKM. Ada pula 11 gerai pemerintahan dan enam gerai dari internasional.