Jumat 09 Aug 2024 10:00 WIB

Cina Ungkap Kematian terkait Gelombang Panas

Suhu di beberapa provinsi tembus 40 derajat Celsius.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Seorang warga Cina menggunakan masker muka dan payung di tengah cuaca panas, di Beijing, Ahad (16/6/2024).
Foto: AP Photo/Andy Wong
Seorang warga Cina menggunakan masker muka dan payung di tengah cuaca panas, di Beijing, Ahad (16/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat heat stroke atau sengatan panas di salah satu kota di Cina. Selain itu, banyak yang jatuh sakit saat untuk delapan hari berturut-turut suhu udara di pesisir timur negara itu mencapai sekitar 40 derajat Celsius.  

Lembaga pemantau cuaca Cina mengatakan untuk tiga hari ke depan suhu di sebagian besar daerah sebelah selatan Sungai Yangtze yang bermuara di laut di Shanghai berkisar 37-39 derajat Celsius. Suhu di beberapa provinsi seperti Anhui, Jiangsu, dan Zhejiang tembus 40 derajat Celsius.

Setelah mengalami Juli terpanas sepanjang sejarah modern, Cina dihantam panas ekstrem, terutama di daerah timur dan selatan negara itu. Di Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang suhu mencapai 41 derajat Celsius pada 3 Agustus lalu.

Badan kedaruratan di Kota Shenzhen yang berpopulasi 18 juta orang mengatakan sejak 1 sampai 6 Agustus lalu mereka menerima 88 laporan darurat yang meminta petugas mendatangi rumah pelapor karena sakit yang berkaitan dengan panas. Dalam pernyataan yang dirilis Rabu (7/8/2024), dua orang pria berusia 50-an dan 60-an dilaporkan meninggal dunia.

Cina belum mengungkapkan total kematian terkait panas meski media-media domestik kerap melaporkan kematian-kematian itu dengan mengutip pejabat setempat.

Pada tahun 2022, Cina mengalami gelombang panas terburuk sejak 1961. Banyak daerah di negara itu yang mengalami panas ekstrem selama 79 hari mulai dari 13 Juni sampai 30 Agustus. Cina tidak melaporkan total kematian terkait panas selama periode tersebut.

Kementerian Penanggulangan Darurat Cina mengatakan 554 orang tewas atau hilang tahun itu akibat bencana alam. Kematian terkait panas dapat sulit dikategorikan.

Kematian yang disebabkan heat stroke dapat diklasifikasikan dengan cara yang berbeda. Ini karena penyebab kematian adalah serangan jantung atau kegagalan fungsi organ.

Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal medis The Lancet tahun 2023 lalu, kematian terkait gelombang panas di Cina pada tahun 2022 diperkirakan mencapai 50.900 orang, dua kali lipat dibandingkan tahun 2021. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement