Sabtu 31 Aug 2024 15:04 WIB

Lebih dari 100 Ton Ikan Mati Penuhi Pelabuhan Yunani Akibat Cuaca Ekstrem

Kematian massal ikan air tawar berdampak pada bisnis sepanjang pesisir.

Rep: Lintar Satria/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kematian ikan akibat cuaca ekstrem (Ilustrasi)
Foto: REUTERS/Jose Luis Gonzalez
Kematian ikan akibat cuaca ekstrem (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, VOLOS — Pihak berwenang Yunani mengumpulkan lebih dari 100 ton ikan mati di dalam dan sekitar Pelabuhan Volos, Yunani tengah. Kematian massal ini dikaitkan dengan fluktuasi cuaca ekstrem.

Kematian ratusan ton ikan air tawar ini memenuhi teluk yang terletak sekitar 320 kilometer sebelah utara Athena. Ketinggian air meningkat akibat banjir pada tahun 2023, diikuti kekeringan parah selama berbulan-bulan.

Baca Juga

Kematian massal ikan air tawar  berdampak pada bisnis sepanjang pesisir. Kamar Dagang Volos mengatakan aktivitas perdagangan turun hingga 80 persen karena peristiwa tersbeut. Pihak berwenang regional sudah menyewa kapal pukat nelayan dan alat berat untuk memindahkan ikan-ikan mati itu ke dalam truk-truk yang akan membawanya untuk dibakar.

Ikan-ikan tersebut berasal dari Danau Karla, Yunani tengah. Danau itu dikeringkan pada awal tahun 1960-an dan dipulihkan pada tahun 2018 untuk mengatasi dampak kekeringan.

“Ada jutaan ikan mati di sepanjang Danau Karla dan 20 kilometer ke arah timur,” kata wakil gubernur daerah Thessaly Anna Maria Papadimitriou kepada televisi pemerintah, Jumat (30/8/2024).

“Saat ini, ada upaya besar yang sedang dilakukan untuk membersihkan jutaan ikan mati yang terdampar di sepanjang garis pantai dan tepian sungai sebuah upaya yang melibatkan banyak kontraktor,” tambahnya.

Saat badai mematikan yang menyebabkan banjir besar menerjang Yunani tengah pada musim gugur 2023 lalu ketinggian air tiba-tiba naik. Sejak saat itu, air surut karena curah hujan yang rendah dan gelombang panas musim panas yang beruntun.

 

Wali Kota Volos mengecam pemerintah regional dengan menuduh mereka bertindak terlalu lambat. Sementara Kamar Dagang kota itu mengatakan akan mengambil tindakan hukum untuk meminta ganti rugi setelah aktivitas komersial turun drastis."Bisnis-bisnis di sepanjang pinggir pantai, terutama di industri katering, sekarang menangguhkan operasinya," kata kamar dagang tersebut dalam pernyataannya.

"Bau busuk yang menyengat di sepanjang pinggir laut membuat jijik penduduk dan pengunjung memberikan pukulan telak bagi pariwisata di Volos," tambah Kamar Dagang kota itu. 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement