Selasa 10 Sep 2024 13:44 WIB

SIG: Penggunaan Semen Hijau Dukung Pembangunan Berkelanjutan

Peran industri semen vital dalam pembangunan, namun juga menyumbang emisi karbon.

Hunian tapak ramah lingkungan MBR di IKN yang menggunakan bata interlock dari semen hijau SIG.
Foto: SIG
Hunian tapak ramah lingkungan MBR di IKN yang menggunakan bata interlock dari semen hijau SIG.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menyatakan penggunaan semen hijau dalam bangunan atau infrastruktur dapat mendukung upaya pembangunan berkelanjutan dan mengatasi perubahan iklim. Semen hijau yang dikembangkan SIG dirancang untuk menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan dengan semen konvensional, sehingga tercatat 21-38 persen lebih rendah karbon.

"Keunggulan inilah yang menjadikan semen hijau SIG sebagai pilihan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, termasuk dalam pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengusung konsep berkelanjutan," kata Direktur Operasi SIG Reni Wulandari di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Reni menuturkan peran industri semen sangat vital dalam pembangunan infrastruktur, namun juga menyumbang emisi karbon yang cukup signifikan. Oleh karena itu, SIG berkomitmen mengurangi dampak lingkungan dari operasionalnya dengan menghadirkan semen hijau, yang dirancang untuk menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan dengan semen konvensional (OPC), tanpa mengurangi kualitas dan kekuatan produk.

Pengembangan semen hijau tersebut mendapatkan apresiasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat berkunjung di Gedung Pusat Penelitian SIG, dalam rangka sharing knowledge mengenai aktivitas riset dan inovasi yang dilakukan perusahaan melalui Departemen Research & Development SIG, pada Rabu (21/8).

Peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Socia Prihawantoro mengatakan upaya SIG dalam mengembangkan semen hijau merupakan langkah strategis yang sangat dibutuhkan pada saat ini. Pihaknya menilai bahwa semen hijau menjadi solusi konkret dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.

"Semen hijau adalah jawaban atas ancaman perubahan iklim dunia. Meskipun masyarakat mungkin belum sepenuhnya menyadari pentingnya penggunaan semen hijau, namun dampaknya terhadap lingkungan dinilai sangat signifikan," ujarnya.

Socia menuturkan dampak negatif dari perubahan iklim seperti peningkatan suhu bumi dan naiknya permukaan air laut, mungkin tidak langsung terasa oleh masyarakat. Namun, seiring waktu, efek itu akan semakin dirasakan dan menjadi ancaman serius bagi kelangsungan makhluk hidup.

"Dengan mengurangi emisi CO2 melalui penggunaan semen hijau yang ramah lingkungan, SIG telah mengambil langkah penting untuk melindungi bumi dari kerusakan yang lebih parah," tuturnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement