Ahad 12 Oct 2025 15:13 WIB

19 Direktur Bank Dunia Tantang AS, Tegaskan Komitmen Pendanaan Iklim

Banyak negara kini mendorong Bank Dunia agar lebih progresif dalam pembiayaan hijau.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Perubahan iklim (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Perubahan iklim (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak 19 dari 25 Direktur Eksekutif Bank Dunia menandatangani pernyataan bersama untuk memperkuat komitmen pendanaan iklim global. Langkah itu secara terbuka menentang posisi Amerika Serikat (AS), pemegang saham terbesar bank tersebut, yang ingin membatasi fokus lembaga keuangan multilateral itu pada isu iklim.

Direktur Eksekutif dari AS, Rusia, Kuwait, dan Arab Saudi menolak menandatangani dokumen tersebut. Sementara Jepang dan India memilih abstain karena tengah menegosiasikan kerja sama dagang dengan AS. Pernyataan itu mewakili 120 negara yang menginginkan Bank Dunia tetap berpegang pada Climate Change Action Plan, termasuk janji mengalokasikan 45 persen dari total pembiayaan tahunannya untuk proyek terkait iklim.

Dokumen yang salinannya diperoleh Reuters mencerminkan perbedaan tajam antara mayoritas negara anggota dengan AS dan beberapa sekutunya. Pernyataan ini dirilis menjelang pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington, yang akan menjadi ajang uji arah kebijakan iklim global di bawah tekanan politik baru.

AS, sebagai pemegang saham terbesar di kedua lembaga itu, memiliki pengaruh besar dalam menentukan agenda kerja. Namun, banyak negara kini mendorong Bank Dunia agar lebih progresif dalam pembiayaan hijau. Uni Eropa bahkan berencana menggandakan dukungan untuk reformasi bank pembangunan global guna memperkuat aksi iklim.

Sebaliknya, Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada pertemuan IMF–Bank Dunia April lalu menyerukan agar kedua lembaga “kembali ke mandat inti” dan tidak terlalu fokus pada isu perubahan iklim. Kritik itu sejalan dengan sikap Presiden AS Donald Trump yang kerap menyebut perubahan iklim sebagai “penipuan besar”.

Dalam pernyataan bersama, para direktur menegaskan dukungan terhadap peran kepemimpinan Bank Dunia di antara lembaga keuangan internasional dalam mendorong aksi iklim.

“Kami menegaskan kembali dukungan kami terhadap peran kepemimpinan Grup Bank Dunia di antara Lembaga Keuangan Internasional (IFI) dalam aksi iklim dan alam, mengadvokasi, dan mendukung permintaan negara-negara untuk jalur yang rendah karbon, tangguh iklim, dan positif alam,” tulis pernyataan itu, Jumat (10/10/2025).

Mereka juga meminta agar seluruh kegiatan Bank Dunia tetap diselaraskan dengan Perjanjian Paris, termasuk mendukung pekerja di negara-negara yang bertransisi dari batu bara menuju energi bersih. Perubahan itu disebut “kompleks tetapi esensial” bagi transisi energi yang adil.

Selain memperkuat program mitigasi, para direktur mendesak agar Bank Dunia lebih aktif dalam bidang adaptasi, pengendalian polusi, serta konservasi alam sebagai area yang dinilai masih kurang mendapat perhatian dalam rencana iklim saat ini.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement