REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SIG, Sambu Group, dan Yayasan Bahtera Dwipa Abadi (YBDA) meresmikan sebuah gedung serbaguna ramah lingkungan (eco building) yang disebut Gedung Eco-Sistem Kelapa di Pulau Burung, Riau, yang terletak di salah satu perkebunan milik Sambu Group yaitu PT Riau Sakti United Plantations (RSUP). Gedung Eco-Sistem Kelapa dibangun menggunakan blok bangunan ramah lingkungan (eco-block) yang terbuat dari plastik daur ulang. Inisiatif ini merupakan cerminan komitmen SIG, Sambu Group dan YBDA dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Hadir dalam acara peresmian Gedung Eco-Sistem Kelapa adalah Angela Lu, President and General Manager Asia Pacific at SIG; M Anton Bagus Asmara, Chief Operating Officer PT Riau Sakti United Plantations (RSUP); Noer Wellington, Head of Market Indonesia, Malaysia, Vietnam and Philippines at SIG; dan Tua Hutabarat, Foundation Operational Manager Yayasan Bahtera Dwipa Abadi (YBDA).
“SIG sangat senang mengumumkan proyek gedung ramah lingkungan kami di Indonesia, yakni Gedung Eco-Sistem Kelapa akhirnya selesai dan akan segera siap digunakan oleh masyarakat setempat di Pulau Burung," ujar President and General Manager Asia Pacific at SIG Angela Lu, dikutip dari siaran pers, Jumat (13/9/2024).
Angela mengatakan, sebagai penyedia solusi kemasan terkemuka pihaknya selalu berkomitmen untuk memberikan lebih. Gedung Eco-Sistem Kelapa menandai komitmen SIG untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
"Kami berharap Gedung Eco-Sistem Kelapa akan menjadi aset di daerah ini dan akan digunakan oleh masyarakat untuk tujuan positif,” katanya.
Gedung Eco-Sistem Kelapa merupakan proyek bersama antara SIG, Sambu Group, salah satu perusahaan kelapa terintegrasi terbesar di dunia, Yayasan Bahtera Dwipa Abadi, organisasi nirlaba yang didirikan oleh Sambu Group, dan Block Solutions Indonesia, perusahaan yang mengkhususkan diri dalam mengembangkan blok bangunan berkelanjutan.
Gedung ini memiliki luas 7,2x 16,2 meter dan dapat menampung hingga 90 orang. Gedung Eco-Sistem Kelapa akan berfungsi sebagai ruang bersama bagi orang-orang dari semua lapisan masyarakat untuk berkumpul. Ruang yang dibangun khusus ini dapat digunakan untuk kelas, pertemuan komunitas, perayaan, dan berbagai kegiatan lainnya.
“Sambu Group telah menjadi mitra SIG sejak tahun 2007. Sejak awal kemitraan kami, kami berbagi visi yang sama terhadap keberlanjutan, dan bersama-sama kami telah meluncurkan beberapa kampanye dan inisiatif keberlanjutan selama bertahun-tahun," ujar Head of Market Indonesia, Malaysia, Vietnam and Philippines at SIG, Noer Wellington.
Gedung Eco-Sistem Kelapa menjadi wujud penggunaan bahan daur ulang untuk ruang yang ramah dan inklusif bagi masyarakat yang tinggal di Pulau Burung. "Kami berharap investasi untuk Gedung Eco-Sistem Kelapa ini akan membantu menjadi kontribusi yang bermakna yang akan berfungsi sebagai tempat sosial sekaligus fasilitas pendidikan karena terletak di area sekolah,” sambung Noer.
Gedung Eco-Sistem Kelapa terletak di Sekolah Dasar Swasta 022 - PT Riau Sakti United Plantation divisi Perkebunan KM.09, Desa Pulau Burung, lokasi pabrik milik Sambu Group. Perabotan seperti meja dan kursi yang digunakan di Gedung Eco-Sistem Kelapa juga terbuat dari bahan daur ulang
Berdirinya Gedung Eco-Sistem Kelapa juga bertujuan meningkatkan martabat petani kelapa dan komunitas setempat di dalam ekosistem bersama ini. Termasuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
"Pembangunan Gedung Eco-Sistem Kelapa di sekolah kami, di kecamatan Pulau Burung, sangat berarti bagi masyarakat. Karena sekarang telah tersedia tempat yang bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan, baik untuk masyarakat umum serta program pendidikan. Tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga bagi seluruh warga,” ujar Foundation Operational Manager YBDA, Tua Hutabarat.
Pembangunan Gedung Eco-Sistem Kelapa dilakukan oleh Block Solutions Indonesia, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam mengembangkan eco-block. Yakni blok bangunan berkelanjutan dari plastik yang telah didaur ulang yang dibeli dari sumber-sumber lokal.
Selain terbuat dari plastik daur ulang, eco-block ini ringan dan mudah disusun. Sebanyak 1.274 eco-block digunakan untuk membangun Gedung Eco-Sistem Kelapa. Jika dihitung, 1.274 eco-block ini terbuat dari 3,15 ton plastik daur ulang dan dapat mengurangi 7,3 ton karbon. Gedung Eco-Sistem Kelapa diselesaikan dalam waktu 8 bulan