Rabu 25 Dec 2024 11:41 WIB

Ekonomi Terpuruk, El Salvador Cabut Larangan Penambangan Logam

Beban utang El Salvador mencapai 85 persen terhadap produk domestik bruto.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Tambang (ilustrasi). El Salvador mencabut larangan penambangan logam demi mendorong ekonomi.
Foto: antara, anadolu
Tambang (ilustrasi). El Salvador mencabut larangan penambangan logam demi mendorong ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN SALVADOR -- Organisasi lingkungan mengecam langkah Pemerintah Salvador mencabut larang penambangan logam yang sudah diterapkan selama tujuh tahun. Presiden Nayib Bukele mendesak larangan tersebut dibatalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pada 2017, El Salvador menjadi negara pertama yang melarang penambangan logam. Bukele yang berkuasa sejak 2019 menyebut larangan tersebut absurd. Sebanyak 57 sekutu Bukele di 60 kursi legislatif memilih mencabut larangan tersebut.

Baca Juga

Undang-undang ini akan memberi wewenang tunggal pada Pemerintah El Salvador untuk melakukan pertambangan logam di daratan dan lautan negara itu. "Dengan menyusun undang-undang yang menempatkan pemerintah sebagai pusatnya, kami menjamin kesejahteraan masyarakat menjadi pusat pembuatan keputusan," kata anggota parlemen dari partai berkuasa, New Ideal, Elisa Rosales, Selasa (24/12/2024).

Undang-undang ini melarang penggunaan merkuri dalam penambangan dan mendeklarasikan sejumlah area yang tidak cocok untuk penambangan logam karena dianggap sebagai cagar alam. Badan Moneter Internasional (IMF) memprediksi perekonomian Salvador tumbuh 3 persen tahun ini.

Namun, pada awal tahun ini, beban utang negara itu mencapai sekitar 85 persen dari produk domestik bruto. Bukele yang semakin populer karena dianggap berhasil memberantas kelompok-kelompok kriminal mengatakan penambangan memiliki potensi ekonomi bagi negara berpopulasi 6 juta orang itu.

Bulan lalu, di media sosial ia menunjukkan hasil penelitian yang mengungkapkan 4 persen wilayah El Salvador yang mungkin berpotensi memiliki cadangan emas senilai 132 miliar dolar AS. Sekitar 380 persen dari PDB Salvador saat ini.   "Kekayaan yang diberikan tuhan ini,  dapat dimanfaatkan secara bertanggung jawab untuk membawa pembangunan ekonomi dan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi rakyat kita," kata  Bukele saat itu.

Puluhan orang menggelar unjuk rasa di dekat Kongres untuk memprotes pencabutan larangan penambangan logam. Menurut pengunjuk rasa, proyek-proyek penambangan di masa depan dapat mempengaruhi masyarakat dan ekosistem negara terkecil di Amerika Tengah.

"Kami menolak penambangan logam karena secara teknis dan ilmiah telah terbukti penambangan tidak layak dilakukan di negara ini, tingkat kontaminasi yang ditimbulkannya pada air, tanah, dan keanekaragaman hayati tidak dapat diterima bagi kehidupan sebagaimana yang kita ketahui,"  kata aktivis lingkungan Luis Gonzalez. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement