REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pihak berwenang Rusia di selatan wilayah Krasnodar mendeklarasikan situasi darurat. Pejabat pemerintah Krasnodar mengatakan minyak dari dua kapal tanker yang tumpah di Laut Hitam pekan lalu masih naik ke pesisir.
Tumpahan minyak itu berasal dari dua kapal tanker yang dihantam badai pada 15 Desember lalu. Satu kapal terbelah dua dan satu lagi kandas. Minyak mencemari pasir-pasir di pantai dan sekitar resor terkenal, Anapa. Polusi ini menimbulkan masalah serius bagi burung-burung laut dan satwa lainnya mulai dari lumba-lumba sampai kura-kura. Sekitar 10 ribu orang berusaha membersihkan tumpahan minyak ini.
Dalam pernyataannya, Gubernur Kransnodar Veniamin Kondratiev memutuskan untuk mendeklarasikan situasi darurat di seluruh wilayah karena minyak masih mencemari pantai-pantai Anapa dan distrik Temryuk. Sebelumnya, ia mendeklarasikan masa darurat dalam skala yang lebih kecil, setingkat kotamadya.
"Awalnya, berdasarkan penghitungan ilmuwan dan pakar, sebagian besar bahan bakar minyak tertahan di dasar Laut Hitam, yang mana dapat dikumpulkan dari dalam air, tetapi cuaca menentukan kondisinya sendiri, udara menghangat dan produk minyak naik ke permukaan. Akibatnya, produk-produk tersebut terbawa ke pantai-pantai kami," kata Kondratiev dalam pernyataannya di aplikasi kirim-pesan Telegram, Kamis (26/12/2024).
Watch | Hundreds of volunteers showed up on December 21 to shovel up tons of sticky oil mixed with sand from Russia's Black Sea coastline, after two aging Russian oil tankers were severely damaged by a weekend storm in the Kerch Strait pic.twitter.com/W4Fm7hvSWr
— Forbes India (@ForbesIndia) December 23, 2024