Kamis 26 Dec 2024 19:45 WIB

Mengenal GSF, Bahan Bakar Alternatif untuk Transisi Energi

GSF dinilai jadi salah satu alternatif energi hijau.

PT Teknologi Alam Semesta dan PT Seagas Karya Indonesia (SKI) mengembangkan bahan bakar GSF.
Foto: Seagas Karya Indonesia
PT Teknologi Alam Semesta dan PT Seagas Karya Indonesia (SKI) mengembangkan bahan bakar GSF.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Upaya Indonesia dalam menjalankan dekarbonisasi membutuhkan pengembangan bahan bakar ramah lingkungan. Salah satu bahan bakar yang dapat menjadi alternatif adalah Green Synthesis Fuel (GSF).

GSF merupakan bahan bakar buatan yang diproduksi melalui teknologi plasmalysis process, dengan air laut sebagai bahan baku utamanya. Unit produksi GSF dirancang bersifat modular, dengan kapasitas cukup untuk memasok kebutuhan pembangkit listrik hingga 5.000 KW.

Inovasi tersebut memberikan solusi bagi industri sekaligus membuka peluang bagi pulau-pulau terpencil di Indonesia untuk mendapatkan akses bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Dua perusahaan di Indonesia, yaitu PT Teknologi Alam Semesta bersama PT Seagas Karya Indonesia (SKI) sedang mengembangkan teknologi GSF tersebut.

Kedua perusahaan itu secara langsung terlibat dalam pengembangan teknologi serta kemajuan industri dan komersial GSF sejak awal. CEO Seagas Karya Indonesia Eden Napitupulu menjelaskan, pengembangan GSF membawa manfaat besar, tidak hanya untuk sektor industri, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam program transisi energi nasional.

“Potensi GSF sebagai opsi energi baru dan diharapkan dapat mendukung efisiensi biaya, diversifikasi energi, serta pengurangan emisi karbon secara signifikan,” kata Eden, Kamis (26/12/2024).

Dengan manfaat yang ditawarkannya, GSF dinilai menjadi terobosan penting dalam menciptakan masa depan energi yang lebih hijau, berkelanjutan, dan inklusif untuk seluruh wilayah Indonesia.

Eden menjelaskan, pengembangan GSF didukung penuh oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang telah memberikan rekomendasi pemanfaatan GSF untuk berbagai sektor industri. BRIN juga menyediakan akses fasilitas laboratorium canggih dengan tingkat presisi tinggi untuk pengkajian GSF, memastikan data dan informasi pengujian yang komprehensif, lengkap, dan andal. Validitas data tersebut setara dengan metode observasi dan validasi teknis bahan bakar lainnya.

Sebelumnya, GSF telah melalui tahap pengujian pada mesin pembangkit diesel skala besar. Dalam uji coba, GSF digunakan sebagai aditif yang dicampur dengan Regas LNG.

Hasilnya menunjukkan bahwa kombinasi GSF dan Regas LNG mampu memproduksi energi listrik secara efisien, sekaligus menghemat biaya bahan bakar pembangkit melalui pengurangan konsumsi LNG. Selain itu, penggunaan GSF juga berhasil menurunkan emisi karbon yang dihasilkan dari cerobong pembangkit listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement