Senin 06 Jan 2025 17:04 WIB

KLH Awasi Pengelolaan Sampah Program Makan Bergizi Gratis

Program MBG dapat menimbulkan sampah anorganik seperti plastik dan kertas.

Para siswa menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 05 Sukatani, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Pada hari pertama program makan bergizi gratis (MBG) tersebut para siswa terlihat antusias menikmati menu makanan. Total sebanyak 406 para siswa kelas 1 hingga kelas 6 menikmati paket menu makanan uang teridiri dari Nasi, Daging Ayam, Tempe, Sayur Buncis dan Buah Jeruk. Salah satu siswa kelas 5 Fatah Ar Rozak mengaku senang mendapatkan makan bergizi gratis dari program pemerintah tersebut. Menurutnya rasa makanannya enak dan untuk porsi makanannya cukup mengenyangkan.
Foto: Republika/Prayogi
Para siswa menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 05 Sukatani, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Pada hari pertama program makan bergizi gratis (MBG) tersebut para siswa terlihat antusias menikmati menu makanan. Total sebanyak 406 para siswa kelas 1 hingga kelas 6 menikmati paket menu makanan uang teridiri dari Nasi, Daging Ayam, Tempe, Sayur Buncis dan Buah Jeruk. Salah satu siswa kelas 5 Fatah Ar Rozak mengaku senang mendapatkan makan bergizi gratis dari program pemerintah tersebut. Menurutnya rasa makanannya enak dan untuk porsi makanannya cukup mengenyangkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memastikan pihaknya akan mengawasi pengelolaan sampah berjalan baik dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang serentak digelar mulai Senin (6/1/2025).

"Besok saya akan pimpin langsung monitoring makan bergizi gratis ini di seluruh Indonesia, saya akan ambil sampel-sampel meskipun secara teknis kami sudah melakukan surat edaran, tetapi lebih efektif kalau kami lihat langsung," ujar Hanif ketika ditemui usai pelantikan pejabat tinggi madya di Kantor KLH Jakarta, Senin.

Baca Juga

Pemantauan langsung itu dilakukan untuk memastikan apakah kondisinya sudah mendekati apa yang berada dalam edaran tersebut. Dari pemantauan tersebut, maka pihaknya dapat melakukan langkah penyesuaian dan menyusun strategi mitigasi yang sesuai untuk memastikan keberhasilan program MBG dari sisi pengelolaan sampah.

Pengelolaan sampah itu perlu dilakukan karena potensi timbulan sampah tidak hanya dari jenis sisa makanan yang masuk dalam kategori sampah organik, tapi juga dari anorganik seperti plastik dan kertas.

Koordinasi juga akan dilakukan dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam pelaksanaannya serta pemerintah provinsi termasuk DKI Jakarta karena lokasinya yang dekat dengan KLH.

"Namun, nanti malam sudah mendapat laporan dari 16 region kami, terkait dengan tipikal dari pelaksanaan makan bergizi gratis ini," kata Hanif.

Sebelumnya, program MBG yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dimulai pada Senin. Pelaksanaan program ditandai dengan pelaksanaan serentak di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement