REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebagian besar negara gagal menyerahkan target dan rencana pemangkasan emisi yang ditetapkan sendiri (NDC) kepada PBB secara tepat waktu. Berkaitan dengan hal ini, lembaga non-profit Climate Analytics melacak negara-negara yang sudah menyerahkan NDC mereka dengan analisa Climate Action Tracker (CAT).
Climate Analytics mengatakan hanya enam negara yang menyerahkan NDC mereka tepat waktu pada 10 Februari. Selain itu, hanya Inggris yang menetapkan target iklimnya pada tahun 2035 yang selaras dengan Perjanjian Paris. Climate Analytics menambahkan, tenggat waktu itu penting untuk transparansi, menunjukkan komitmen negara-negara pada target iklim, dan memungkinkan komunitas internasional memahami risiko yang mereka hadapi.
“Uni Emirat Arab, Brasil, Amerika Serikat, Swiss, dan Selandia Baru semuanya sudah mengajukan target 2035 yang jauh dari apa yang dibutuhkan untuk menjaga pemanasan global pada 1,5 derajat Celsius, ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk merevitalisasi aksi iklim global,” kata Climate Analytics dalam laporannya seperti dikutip dari Emerging Risks, Rabu (12/2/2025).
Sebelumnya, CEO Climate Analytics Bill Hare mengatakan masyarakat berhak menuntut aksi nyata dari pemerintah mereka, terutama setelah suhu bumi tahun lalu melewati 1,5 derajat Celsius sepanjang tahun.
“Sejauh ini, pemerintah-pemerintah belum memenuhi janji yang dibuat 10 tahun lalu untuk membawa dunia lebih dekat ke jalur yang konsisten dengan pembatasan pemanasan hingga 1,5 derajat Celsius pada kecepatan yang dibutuhkan," kata Hare.
Climate Analytics mengatakan kini semua mata tertuju pada penghasil emisi besar seperti Uni Eropa, Cina, dan India yang belum menyerahkan NDC mereka. Komitmen iklim yang akan datang sangat penting karena akan menentukan kemampuan pemerintah untuk mematuhi Perjanjian Paris.
"Dalam panduan untuk NDC 2035 yang baik, CAT menyoroti empat elemen krusial yang diperlukan untuk putaran NDC kali ini, yaitu komitmen tersebut harus ambisius, adil, kredibel, dan transparan," kata lembaga itu.
Climate Analytics mengatakan komponen ambisius sangat penting, terutama dalam memperkuat target-target tahun 2030, sesuatu yang belum dilakukan oleh semua NDC yang diajukan. Pentingnya komitmen ini semakin mendesak menjelang konferensi iklim mendatang, di mana negara-negara diharapkan untuk menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam upaya mereka mengatasi perubahan iklim.