REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Para ilmuwan Uni Eropa mengatakan peperangan dengan Rusia meningkatkan risiko kebakaran hutan di Ukraina. Tahun lalu, Ukraina dilanda kebakaran hutan terburuk selama lebih dari tiga dekade.
Lembaga penelitian independen, Pusat Penelitian Gabungan Uni Eropa (JRC) mengatakan kebakaran hutan Ukraina pada tahun 2024 dua kali lipat lebih luas dibandingkan kebakaran yang terjadi di seluruh 27 negara anggota Uni Eropa.
Data satelit menunjukkan sepanjang 2024 sebanyak 9.000 titik kebakaran di Ukraina menghanguskan 965 ribu hektare lahan. Ukraina memiliki 10 juta hektare atau 100 ribu kilometer persegi hutan. Sepertiganya hangus terbakar tahun lalu.
Sebagai perbandingan, kebakaran hutan yang melanda Portugal tahun lalu menghanguskan 147 ribu hektare hutan. Kebakaran itu merupakan kebakaran hutan terburuk Portugal sejak 2017.
JRC mengatakan data satelit menunjukkan kebakaran terkonsentrasi di timur Ukraina, di daerah yang tampaknya dekat dengan garis depan perang. Para ilmuwan mengatakan kerusakan hutan Ukraina diakibatkan tembakan peluru angkatan bersenjata Rusia dan Ukraina setiap hari.
Peneliti hutan di Universitas Ilmu Pertanian Swedia Maksym Matsala mengatakan, penyebab utama kerusakan hutan di Ukraina adalah artileri dan peluru yang jatuh dan kemudian memicu kebakaran. Ia mengatakan tumpukan pohon mati dan rusak juga pemicu lonjakan kebakaran hutan di Ukraina tahun lalu. Pohon-pohon mati dan kering itu menjadi bahan bakar kebakaran hutan selama cuaca yang sangat kering pada 2024.
“Jika perang terus berlanjut, maka cepat atau lambat akan ada banyak area yang tidak dapat diakses dan banyak area dengan kayu mati yang menumpuk,” kata Matsala, Kamis (27/3/2025).
Hutan-hutan di Ukraina juga dipenuhi dengan ranjau darat dan persenjataan yang belum meledak yang dapat meledak saat terjadi kebakaran sehingga mustahil bagi para petugas pemadam kebakaran untuk mengendalikan kobaran api.
Data Uni Eropa hanya sampai tahun 2020, tetapi ketika diperiksa ulang dengan data dari para peneliti di Universitas Nasional Kehidupan dan Ilmu Lingkungan Ukraina, tahun 2024 merupakan tahun terburuk untuk kebakaran hutan di Ukraina, setidaknya sejak tahun 1990.
Perubahan iklim memperparah kebakaran hutan dengan meningkatkan kondisi panas dan kering yang membuat api menyebar lebih cepat, terbakar lebih lama, dan berkobar lebih hebat, ujar para ilmuwan. Cuaca yang lebih panas menguras kelembapan dari vegetasi, mengubahnya menjadi bahan bakar kering.
Kebakaran di Ukraina sebagian besar terjadi selama musim panas, ketika cuaca yang rentan terhadap kebakaran seperti ini lebih sering terjadi.