Selasa 08 Apr 2025 15:51 WIB

Pemkab Pangandaran Kerahkan ASN Bersihkan Sampah di Tempat Wisata

Sampah di tempat wisata meningkat 300 persen.

Wisatawan memadati pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (16/4/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Wisatawan memadati pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (16/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN - Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menurunkan aparatur sipil negara (ASN) dan relawan untuk membersihkan sampah di destinasi wisata yang melonjak tiga kali lipat pada momentum libur Lebaran dibandingkan hari libur biasanya.

"Liburannya belum selesai walaupun masih beberapa hari lagi, tapi karena kita (pegawai pemerintahan) sudah masuk kerja, ayo kita bareng-bareng, saya tugaskan seluruh SKPD untuk turun ke destinasi wisata, untuk membersihkan sampah," kata Bupati Pangandaran Citra Pitriyami saat melakukan kegiatan operasi bersih-bersih sampah usai libur Hari Raya Lebaran di Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran, Selasa (8/4/2025).

Ia menuturkan libur panjang telah menimbulkan banyak sampah, termasuk limbah hotel di seluruh destinasi wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran yang saat ini sedang dilakukan upaya pembersihan agar kembali bersih dan nyaman dengan tidak adanya tumpukan maupun sampah yang berserakan.

Produksi sampah di kawasan wisata, kata dia, terjadi peningkatan sebesar 300 persen atau sebanyak 30 ton lebih dibandingkan dengan hari libur biasanya di daerah wisata yang hanya di kisaran 11 ton sampah.

Jumlah sampah 30 ton itu belum ditambah dengan produksi sampah bukan sektor pariwisata seperti perhotelan, restoran, dan perumahan yang angkanya bisa lebih banyak lagi.

"Kalau daerah wisata hari-hari biasa di daerah wisata itu hanya 11 tonan, kemarin itu H+1, H+2, H+3 itu menumpuk sampah, itu hampir 32 ton, jadi memang itu semua total destinasi wisata berarti kita naik hampir 300 persen," kata Citra.

Sampah di kawasan wisata itu sempat menumpuk karena tidak bisa diangkut akibat kendaraan truk sampah yang tidak bisa masuk ke kawasan destinasi wisata. Kondisi saat itu, kata dia, arus kendaraan bermotor wisatawan cukup ramai datang ke destinasi wisata yang ada di Pangandaran saat libur Lebaran, sehingga terjadi kepadatan kendaraan di jalan utama.

"Jadi, di saat memang posisi kita padat, mobil (truk sampah) tidak bisa masuk, sampahnya numpuk begitu banyak, itu yang menyebabkan kemarin sampah tidak terangkut," katanya.

Ia menyampaikan kendala lainnya yang menjadi perhatian Pemkab Pangandaran terkait jumlah kendaraan truk sampah yang belum memadai hanya 12 unit. Sebagian unit bahkan kondisinya sudah sering mogok, juga tidak bisa beroperasi karena faktor usia.

Persoalan lainnya terkait jumlah petugas kebersihan sampah yang perlu ditambah, terutama saat momentum terjadinya peningkatan kunjungan wisatawan ke Pangandaran agar sampah bisa secepatnya teratasi.

"Ke depan acara-acara liburan tentu harus ditambah semuanya, armada ditambah, pegawai ditambah, sekarang itu cuma 12 mobil, itu pun kondisinya teman-teman (wartawan) tahu sendiri," katanya.

Ia berharap adamya kesadaran masyarakat maupun pelaku usaha di kawasan wisata untuk membersihkan sampahnya masing-masing agar tidak berceceran. Meski pedagang maupun masyarakat sudah bayar retribusi sampah, kata dia, bukan berarti tidak peduli terhadap kebersihan.

"Seluruh pedagang kaki lima diminta untuk membawa sampah pulang, dibuang ke tempat yang kami sediakan, urusan sampah itu yang menjadi target kami," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement