Sabtu 19 Apr 2025 15:00 WIB

Pemkab Agam Luncurkan Program Sedekah Sampah, Libatkan Masjid Sebagai Pusat Gerakan Hijau

Program ini juga diharapkan menjadi ladang amal bagi masyarakat.

Gerakan sedekah sampah di masjid (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Gerakan sedekah sampah di masjid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat, meluncurkan program Sedekah Sampah sebagai upaya membangun kepedulian terhadap kebersihan lingkungan berbasis rumah ibadah. Program ini juga diharapkan menjadi ladang amal bagi masyarakat yang ingin bersedekah melalui cara yang sederhana namun berdampak.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Agam, Afniwirman, mengatakan peluncuran program ini dilakukan di Masjid Agung Nurul Falah, Lubuk Basung, pada Rabu (16/4/2025).

Baca Juga

“Program ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan masjid dalam menjaga lingkungan serta meraih pahala. Ini juga mendukung program unggulan ‘Bangkit dari Surau’,” kata Afniwirman di Lubuk Basung, Jumat (18/4).

Sebagai bentuk dukungan, DLH Agam telah menyiapkan tempat penampungan berupa kerangkeng di sekitar masjid. Tempat ini disediakan untuk menampung sampah kering yang masih bernilai jual, seperti botol plastik, kaleng, dan gelas bekas minuman.

Masyarakat yang berkunjung ke masjid atau melintas di kawasan tersebut diharapkan dapat berpartisipasi dengan menaruh sampah ke dalam kerangkeng sebagai bentuk sedekah.

“Kalau sedang ke masjid dan melihat sampah, silakan ambil dan masukkan ke kerangkeng dengan niat sedekah. Bahkan yang sedang dalam perjalanan menggunakan mobil pun bisa ikut berkontribusi jika membawa sampah kering,” jelasnya.

Sampah yang terkumpul nantinya akan dijual kepada pedagang daur ulang, dan hasil penjualannya akan digunakan untuk kebutuhan masjid.

“Ada tiga manfaat utama dari program ini, yaitu lingkungan menjadi bersih, masyarakat mendapat pahala dari sedekah, dan masjid memperoleh pemasukan dari hasil penjualan sampah,” tambah Afniwirman.

Ia berharap gerakan sederhana ini dapat menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain dalam membangun kesadaran lingkungan melalui pendekatan berbasis keagamaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement