REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan pemerintah mendorong penguatan infrastruktur pengelolaan sampah di kota-kota besar melalui penerapan teknologi modern, seperti Waste to Energy (WTE).
Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/4/2025), AHY menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penanganan masalah sampah yang kompleks dan terus berkembang.
“Kami, saya sendiri bersama jajaran Kementerian Pekerjaan Umum tentunya bersama Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, kita harus bersinergi karena sampah ini dari hulu ke hilir,” ujarnya.
AHY menjelaskan bahwa tantangan pengelolaan sampah berbeda di setiap daerah, tergantung pada volume dan jenis sampah. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan pun harus disesuaikan.
“Tentu ada skala yang harus kita lihat secara cermat. Tidak semua harus menggunakan teknologi seperti ini. Ada juga bahkan karena lebih besar lagi, contohnya metropolitan Jakarta yang 8.000 ton per hari itu juga tentunya harus lebih besar lagi kapasitasnya, teknologinya juga harus lebih kuat lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Chief Investment Officer Daya Anagata Nusantara (Danantara), Pandu Sjahrir, menilai bahwa bisnis pengolahan sampah menjadi energi merupakan sektor yang menjanjikan dan berpotensi break even dalam waktu lima hingga enam tahun.
Pandu menyebutkan, sejumlah negara seperti Singapura, Korea Selatan, Jepang, China, dan negara-negara di Eropa mulai melirik peluang investasi di sektor ini. Meski belum ada investor yang masuk, minat terhadap teknologi pengolahan sampah terus tumbuh.
“Investasi yang diinginkan Indonesia pada bisnis pengolahan sampah menjadi energi tidak hanya berupa pendanaan saja, tetapi juga dari sisi teknologi,” katanya.
Ia menambahkan, teknologi yang digunakan harus mampu menjawab tantangan lingkungan jangka panjang. “Diperlukan teknologi yang sangat bagus agar tidak menimbulkan masalah lingkungan berikutnya,” ujar Pandu.
Pandu berharap, para investor yang tertarik menanamkan modal di sektor ini memiliki pengalaman global dalam pengelolaan sampah perkotaan.