Rabu 23 Apr 2025 23:16 WIB

Desa Energi Berdikari Mukti Sari Teguhkan Komitmen Kemandirian Energi di Hari Bumi

Desa Energi Berdikari Mukti Sari bagian dari program TJSL Pertamina Hulu Rokan

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), yang menggandeng Yayasan Rumah Energi (Rumah Energi), menginisiasi Program Desa Energi Berdikari (DEB) di Desa Mukti Sari Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar dengan membangun 20 unit biogas.
Foto: dok istimewa
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), yang menggandeng Yayasan Rumah Energi (Rumah Energi), menginisiasi Program Desa Energi Berdikari (DEB) di Desa Mukti Sari Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar dengan membangun 20 unit biogas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transisi energi menjadi salah satu kunci dalam mengatasi krisis iklim, sebab energi yang kita gunakan selama ini, seperti batubara, minyak, dan gas menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang mendorong terjadinya perubahan iklim.

Di Indonesia, upaya untuk mengatasi perubahan iklim tertuang dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC) dengan komitmen pengurangan emisi GRK sebesar 31,89 persen pada 2030 dengan upaya dalam negeri dan 43,20 persen dengan dukungan internasional (pendanaan, teknologi, dan peningkatan kapasitas).

Salah satu upaya penurunan emisi GRK di dalam negeri membutuhkan peran dari sektor bisnis atau perusahaan. Seperti halnya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), yang menggandeng Yayasan Rumah Energi (Rumah Energi), menginisiasi Program Desa Energi Berdikari (DEB) di Desa Mukti Sari Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar dengan membangun 20 unit biogas.

Program ini bertujuan membantu masyarakat mengatasi persoalan limbah peternakan dan sampah organik serta menghasilkan energi biogas yang digunakan sebagai alternatif pengganti gas untuk memasak, sehingga tidak tergantung pada LPG. Tujuan lain adalah pemanfaatan ampas biogas (bio-slurry) sebagai pupuk organik untuk pertanian, sehingga menciptakan ekonomi sirkular di tingkat kelompok masyarakat dan desa.

"Hari Bumi adalah momentum yang tepat untuk meneguhkan komitmen Desa Mukti Sari dalam mewujudkan kemandirian energi," ujar Krisna Wijaya, Project Manager Biogas Rumah (BIRU) Rumah Energi.

Dalam semangat Hari Bumi, Manager CID PHR Iwan Ridwan Faizal mengatakan, Desa Energi Berdikari merupakan program CID unggulan Pertamina yang mendukung implementasi ESG (Enviromental, Social and Governance). PHR sebagai koordinator Regional 1 Sumatra telah mengembangkan 11 lokasi DEB berbasis energi surya dengan kapasitas 41,13 kWp dan biogas dengan kapasitas 205m3 di berbagai wilayah kerjanya.

“Pengembangan DEB Muktisari Community merupakan salah satu program DEB di Zona Rokan yang telah berhasil mengembangkan biogas dari kotoran hewan sebagai sumber energi alternatif dan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat baik dari biogas maupun bio-slurry yang dihasilkan,” ucapnya.

Ketua Ternak kelompok Bhina Mukti Sari, Sudarman juga memperkuat bagaimana kontribusi biogas dalam menjaga kebersihan lingkungan, "Kami membuktikan bahwa dengan biogas kami dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Sejak ada biogas, limbah organik bisa termanfaatkan sebagai bahan baku."

Desa Mukti Sari telah bertransformasi menjadi percontohan Desa Energi Berdikari berbasis biogas berkat inisiatif dan partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya lokal. Masyarakat Mukti Sari memanfaatkan limbah ternak untuk menghasilkan biogas serta mengembangkan rantai nilai ekonomi yang muncul dari usaha pupuk organik oleh kelompok Biotama Agung Lestari.

Kelompok ini memproduksi pupuk organik berbahan baku ampas biogas yang ramah lingkungan untuk dipasarkan secara masif dan mandiri, sehingga tumbuh ekonomi baru di desa yang dapat meningkatkan pendapatan para penerima manfaat kelompok biogas yang ada.

Kepala Desa Mukti Sari, Waryono menyampaikan rasa bangganya dalam kegiatan Aktivasi Desa Energi Berdikari, “Kami sangat bangga dengan pencapaian desa kami. Ini adalah bukti nyata bahwa masyarakat desa kami dapat mewujudkan kemandirian energi tentu kami berharap pengalaman Mukti Sari dapat menjadi contoh dan menginspirasi desa-desa lain untuk memanfaatkan potensi lokal mereka.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement