Jumat 06 Jun 2025 00:12 WIB

Peringati Hari Lingkungan Hidup, Pelindo Tanam 40 Ribu Pohon Serentak

Pelindo gelar aksi tanam 40 ribu pohon di Hari Lingkungan Hidup.

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melaksanakan penanaman sekitar 40 ribu pohon secara serentak, Kamis (5/6/2025).
Foto: Dok Republika
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melaksanakan penanaman sekitar 40 ribu pohon secara serentak, Kamis (5/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melaksanakan penanaman sekitar 40 ribu pohon secara serentak, Kamis (5/6/2025). Aksi lingkungan ini dilakukan di empat regional dan empat subholding perusahaan, sebagai bagian dari Program Pelindo Communitree.

Tahun ini, Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengangkat tema “Land Restoration, Desertification and Drought Resilience”, yang menekankan pentingnya pemulihan lahan, ketahanan terhadap kekeringan, dan pengendalian degradasi.

Baca Juga

Direktur SDM dan Umum Pelindo, Ihsanuddin Usman, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen nyata dan berkelanjutan perusahaan dalam mendukung pelestarian lingkungan, khususnya di kawasan pelabuhan.

“Kegiatan ini menjadi wujud konsistensi Pelindo dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berbasis lingkungan yang berkelanjutan dan berdampak langsung ke masyarakat,” ujarnya di Jakarta.

Ihsanuddin menjelaskan bahwa kawasan pelabuhan memegang peran penting dalam rantai logistik nasional, namun juga rentan terhadap tekanan lingkungan seperti polusi, abrasi, dan kenaikan muka air laut. Oleh karena itu, upaya pelestarian dan rehabilitasi kawasan hijau di sekitar pelabuhan menjadi kebutuhan strategis.

Selain penanaman pohon, Pelindo juga menggelar berbagai kegiatan bertema lingkungan, seperti penataan kampung pesisir, lomba pembuatan konten edukatif, hingga pelibatan aktif masyarakat lokal sebagai bagian dari pendekatan kolaboratif TJSL.

Data United Nations Convention to Combat Desertification (UNCCD) menyebutkan bahwa lebih dari 100 negara terdampak degradasi lahan dan kekeringan. Indonesia sebagai negara kepulauan juga menghadapi tantangan serupa, terutama di kawasan pesisir. Dalam konteks ini, langkah Pelindo dinilai sejalan dengan seruan global untuk aksi restorasi lingkungan.

Ihsanuddin menegaskan bahwa penanaman pohon bukan sekadar simbol, melainkan upaya berkelanjutan dengan dampak jangka panjang, mulai dari penyerapan karbon, pencegahan erosi dan banjir, hingga perbaikan kualitas udara dan perlindungan keanekaragaman hayati.

“Upaya ini sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 13 tentang penanganan perubahan iklim dan poin 15 tentang kehidupan di darat,” tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement