Rabu 18 Jun 2025 16:53 WIB

Kemenhut Tanam Pohon untuk Kompensasi Jejak Karbon

Penanaman pohon dilakukan secara serentak.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Kemenhut melakukan penanaman pohon untuk mengompensasi jejak karbon.
Foto: Kemenhut
Kemenhut melakukan penanaman pohon untuk mengompensasi jejak karbon.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengompensasi jejak karbonnya dengan menggelar penanaman pohon di Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penanaman ini juga menandai dimulainya inisiatif penghitungan dan kompensasi jejak karbon institusional melalui penanaman pohon.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menekankan pentingnya perubahan budaya organisasi yang lebih ramah lingkungan. "Perubahan besar harus dimulai dari diri sendiri. Kesadaran personal adalah fondasi bagi kebijakan yang baik dan perubahan struktural," kata Raja Juli dalam pernyataannya, Selasa (17/6/2025).

Baca Juga

Raja Juli mengatakan sebagai institusi pengelola hutan, Kemenhut harus memberi contoh tidak hanya melalui kebijakan, tetapi juga aksi nyata. Ia mengajak seluruh pegawai untuk mengurangi konsumsi energi, mengingat 60 persen jejak karbon kementerian berasal dari listrik.

"Saya minta jika saya tidak di ruangan, AC dan lampu dimatikan. Ini bukan soal mampu bayar, tapi kesadaran bahwa listrik berarti emisi karbon," ujarnya.

Ia juga membagikan pengalaman pribadinya dalam menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, seperti penggunaan eco-enzyme sebagai pengganti deterjen dan mengurangi plastik sekali pakai.

Berdasarkan perhitungan internal, total jejak karbon Kemenhut tahun 2024 mencapai 21.475,46 ton karbon dioksida ekuivalen. Untuk mengimbanginya, diperlukan penanaman 976.158 pohon, atau setara dengan 2.440 hektare lahan, dengan asumsi 1 pohon menyerap 22 kg karbon dioksida per tahun.

Penanaman pohon dilakukan secara serentak di berbagai lokasi dengan pusat kegiatan utama di Rumpin, Kabupaten Bogor. Pada lokasi seluas 2,05 hektar di Rumpin ini, ditanam sebanyak 1.035 batang bibit pohon dari jenis Multi-Purpose Tree Species (MPTS) yang dipilih karena memiliki manfaat ganda secara ekologis, ekonomis, maupun sosial.

Jenis tanaman yang ditanam sangat beragam, meliputi 50 batang nangka, 100 batang durian, 55 batang alpukat, 200 batang jengkol, 130 batang petai, dan 405 batang jambu citra.

Selain itu, ditanam pula berbagai jenis buah lainnya seperti 55 batang jambu kristal, 20 batang jambu bol, serta masing-masing 5 batang matoa, belimbing, klengkeng, dan mangga untuk menambah keanekaragaman vegetasi di lokasi penanaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement