REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menggelar BCA Business Case Competition (BBCC) 2025, ajang tahunan yang tidak hanya mendorong inovasi mahasiswa, tetapi juga menjadi bagian dari strategi tata kelola berkelanjutan (Environmental, Social, and Governance/ESG) yang dijalankan perusahaan. Dengan total hadiah Rp 50 juta dan peluang magang, kompetisi ini menjadi sarana investasi sosial jangka panjang BCA dalam membentuk generasi muda yang cakap menghadapi tantangan ekonomi digital.
Mengangkat tema Winning Hearts Through the Payment Journey, BBCC 2025 mengajak mahasiswa dari seluruh Indonesia merumuskan strategi agar BCA menjadi pilihan utama dalam transaksi pembayaran. Fokus pada isu pembayaran digital menjadikan kompetisi ini relevan dengan upaya membangun ekosistem keuangan yang inklusif, efisien, dan berdaya guna bagi masyarakat luas.
“Kami bangga dapat kembali menyelenggarakan BBCC. Ini adalah ruang partisipatif bagi generasi muda untuk menyampaikan ide-ide brilian yang dapat mereka terapkan sebagai bekal masa depan,” ujar Direktur BCA, Lianawaty Suwono, dikutip Jumat (18/7/2025).
Upaya ini sejalan dengan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang mencatat indeks inklusi keuangan Indonesia telah mencapai 80 persen. Namun, tingkat literasi keuangan masih tertinggal di angka 66 persen. Kesenjangan ini menunjukkan pentingnya edukasi keuangan sebagai bagian dari tata kelola yang berkelanjutan, terutama di kalangan muda yang akan menjadi penggerak ekonomi digital ke depan.
BCA menempatkan BBCC dalam kerangka ESG, khususnya pada pilar Social dan Governance, dengan mengedepankan kolaborasi lintas sektor. Kompetisi ini juga mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di bidang pendidikan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
Pendaftaran dibuka hingga 30 Juli 2025 melalui laman bca.id/bbcc25, dengan syarat peserta mengunggah video solusi strategis di akun LinkedIn masing-masing. Sebanyak 30 finalis akan diumumkan pada 12 Agustus dan diundang mengikuti grand final di Jakarta pada 27–30 Agustus 2025. Para finalis akan mendapatkan pembekalan, sesi mentoring, hackathon, dan kesempatan mempresentasikan ide mereka di hadapan manajemen BCA.
“Kami berharap BBCC 2025 bisa mencetak pemimpin muda yang tajam, kritis, dan adaptif. Kolaborasi antarpeserta dari berbagai daerah juga menjadi bentuk nyata inklusi, sekaligus mendukung kemajuan ekonomi nasional,” tambah Lianawaty.
Dengan pendekatan edukatif dan berbasis kolaborasi, BCA menunjukkan bahwa ESG bukan sekadar laporan, tetapi praktik nyata dalam membangun masa depan keuangan Indonesia yang lebih tangguh dan manusiawi.