Rabu 03 Sep 2025 06:56 WIB

India Kembali Kirim Peringatan Banjir Lintas Batas ke Pakistan

Hujan deras mengguyur sejumlah daerah di utara India.

Rep: Lintar Satria / Red: Friska Yolandha
Petugas membagikan makanan untuk korban banjir di Maherian Wala, distrik Jhang, Pakistan, Senin (1/9/2025). Sejak pekan lalu, tim penyelamat, yang didukung oleh militer dan layanan darurat, telah mengevakuasi 900.000 orang dari 3.100 desa yang dilanda banjir. Lebih dari 600.000 hewan ternak juga telah dipindahkan ke tempat aman.
Foto: AP Photo/K.M. Chaudary
Petugas membagikan makanan untuk korban banjir di Maherian Wala, distrik Jhang, Pakistan, Senin (1/9/2025). Sejak pekan lalu, tim penyelamat, yang didukung oleh militer dan layanan darurat, telah mengevakuasi 900.000 orang dari 3.100 desa yang dilanda banjir. Lebih dari 600.000 hewan ternak juga telah dipindahkan ke tempat aman.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- India kembali memperingatkan Pakistan mengenai kemungkinan banjir lintas batas. Peringatan kedua dalam beberapa terakhir itu disampaikan usai hujan deras yang mengguyur dua negara bertetangga memicu banjir dan menghancurkan banyak pemukiman di perbatasan.

Otoritas Penanggulangan Bencana Pakistan mengeluarkan peringatan banjir pada Selasa (2/9/2025). Pemerintah India mengatakan peringatan yang disampaikan komisi tinggi India di Islamabad dilakukan atas"dasar kemanusiaan" bukan perjanjian Perjanjian Perairan Indus yang masih ditangguhkan.

Baca Juga

Bulan lalu Pakistan menggelar evakuasi massal setelah India melepas air dari bendungan yang penuh dan sungai yang meluap ke dataran yang lebih rendah di perbatasan dua negara.

Pada Mei lalu dua negara nuklir itu hampir berperang karena tingginya ketegangan sehingga hubungan diplomatik jarang terjadi.

Peringatan terbaru dari India berasal dari luapan Sungai Sutlej yang penuh akibat air banjir. Aliran air diperkirakan akan masuk ke Pakistan pada Rabu (3/8/2025). Banjir ini dipicu hujan deras yang sudah menghancurkan pemukiman-pemukiman di perbatasan seperti di Kasur, Okara, Vehari dan Bahawalnagar.

Badan Otoritas Penanggulangan Bencana Punjab mengatakan Komisi Tinggi India memberikan peringatan ke Pakistan melalui Kementerian Sumber Daya Air.

Hujan deras mengguyur sejumlah daerah di utara India dan menewaskan setidaknya 10 orang dalam kurun waktu 24 jam. Pemerintah setempat terpaksa meliburkan sekolah-sekolah dan kantor-kantor.

Longsor, banjir dan luapan air sungai di Negara Bagian Punjab yang dihuni lebih dari 30 juta orang bulan lalu menewaskan setidaknya 29 orang. Tim penyelamat yang dibantu tentara dan tim penanggulangan bencana mengevakuasi ribuan orang dari rumah-rumah yang terdampak banjir.

Tinggi air Sungai Yamuna di New Delhi melewati batas bahaya pada Selasa kemarin. Menimbulkan risiko banjir di kota di dataran rendah.

Hujan deras juga memicu banjir di Kota Gurugram yang terletak di pinggir New Delhi mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Pasal air banjir menggenangi jalan-jalan dan apartemen.  

Pemerintah Provinsi Punjab di Pakistan mengatakan dalam beberapa bulan terakhir mereka mengevakuasi lebih dari 1 juta orang dari 2,45 juta orang yang terdampak banjir.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement