Rabu 03 Sep 2025 15:46 WIB

Wagub Sumbar: Pemerintah Terus Antisipasi Ancaman Megathrust

Potensi gempa Megathrust masih menjadi ancaman di Sumbar.

Simulasi penanganan darurat Megathrust ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Simulasi penanganan darurat Megathrust ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy mengatakan pemerintah provinsi setempat terus meningkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi ancaman patahan Megathrust yang berisiko besar menyebabkan gempa bumi dan memicu gelombang tsunami. Potensi gempa Megathrust masih menjadi ancaman di Sumbar.

"Potensi gempa besar di zona Megathrust Mentawai masih menjadi ancaman yang perlu kita waspadai bersama," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar) Vasko Ruseimy di Kota Padang, Rabu (3/9/2025).

Baca Juga

Hal tersebut disampaikan Vasko Ruseimy saat memberikan arahan kepada sejumlah instansi yang tergabung dalam pelaksanaan simulasi nasional kesiapsiagaan menghadapi Megathrust di Kota Padang, Provinsi Sumbar.

Berdasarkan catatan BMKG, ujar dia, setiap tahunnya Ranah Minang digoncang hingga ribuan kali gempa bumi, baik yang dirasakan langsung maupun tidak. Sebagai salah satu daerah yang berada dalam kawasan cincin api pasifik atau ring of fire, Sumbar menekankan mitigasi kebencanaan menjadi perhatian serius secara berkesinambungan.

Selain mewaspadai patahan Megathrust, Vasko juga mengingatkan adanya ancaman patahan di daratan seperti Sesar Sumatera atau Sesar Semangko yang melintasi Aceh hingga Provinsi Lampung.

Pada kesempatan itu, Vasko kembali mengingatkan bahwa Ranah Minang sudah beberapa kali diguncang gempa besar yang menelan ribuan korban jiwa. Sebagai contoh, gempa 10 Maret 2007 di Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan magnitudo 6,3 dan 6,4 yang menewaskan 66 orang.

Kemudian, pada 30 September 2009 lindu kembali memporak-porandakan Ranah Minang dengan magnitudo 7,6 yang menewaskan 1.100 lebih, serta 4.000 lebih orang mengalami luka-luka. Terakhir gempa bumi 25 Februari 2022 di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat dengan magnitudo 6,2 yang menewaskan 25 orang.

Lewat simulasi nasional kesiapsiagaan Megathrust, Wagub mengajak masyarakat semakin peduli dan mengetahui langkah apa saja yang mesti dilakukan ketika terjadi bencana.

"Simulasi kesiapsiagaan ini sangat dibutuhkan dalam rangka optimalisasi manajemen bencana di kluster kesehatan terutama gempa dan tsunami sehingga korban dapat diminamalisir," ujarnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement