Senin 22 Sep 2025 09:16 WIB

PGE Ajak Semua Pemangku Kepentingan Percepat Transisi Energi lewat Pengembangan Panas Bumi

Langkah ini dorong pembangunan rantai pasok hidrogen hijau di Indonesia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menegaskan komitmennya mengembangkan ekosistem panas bumi di Indonesia guna mendukung ketahanan energi nasional dan mendorong transisi menuju energi bersih. (ilustrasi)
Foto: Republika.co.id
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menegaskan komitmennya mengembangkan ekosistem panas bumi di Indonesia guna mendukung ketahanan energi nasional dan mendorong transisi menuju energi bersih. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menegaskan komitmennya mengembangkan ekosistem panas bumi di Indonesia guna mendukung ketahanan energi nasional dan mendorong transisi menuju energi bersih. Hal itu ditunjukkan melalui partisipasi PGE dalam The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025.

Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengatakan PGE berperan strategis dalam mempercepat pemanfaatan panas bumi di Tanah Air. Ia menegaskan partisipasi PGE di IIGCE bukan sekadar memamerkan inovasi, tetapi juga untuk mengedukasi publik mengenai manfaat energi panas bumi.

Baca Juga

“Kami ingin mengajak seluruh pemangku kepentingan bersama-sama mempercepat transisi menuju energi bersih melalui pengembangan panas bumi,” kata Julfi dalam pernyataannya, Ahad (20/9/2025).

Pada pameran itu, PGE menampilkan Geoflowtest, perangkat portabel untuk menguji kapasitas produksi sumur panas bumi secara real-time. PGE juga memaparkan progres proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), antara lain PLTP Hululais Unit 1 & 2 (110 MW) serta beberapa proyek co-generation dengan kapasitas total 230 MW yang tengah dikembangkan.

Selain teknologi kelistrikan, PGE meneguhkan komitmen menghadirkan nilai tambah melalui inovasi beyond electricity. Inovasi ini mencakup produk pupuk, gula aren, hingga furnitur daur ulang yang diproduksi dengan memanfaatkan energi panas bumi.

PGE juga memperkenalkan pilot project green hydrogen Ulubelu yang dimulai dengan prosesi peletakan batu pertama (9/9/2025). Proyek ini memanfaatkan pasokan listrik 300 MW dari PLTP Ulubelu Unit 3 untuk memproduksi hingga 100 kilogram green hydrogen per hari.

Proyek yang ditargetkan beroperasi pada kuartal III 2026 ini akan menjadi pusat riset teknologi, kerangka regulasi, hingga model bisnis green hydrogen yang diharapkan dapat dipasarkan secara komersial mulai 2033. Dalam pidatonya di plenary session IIGCE 2025, Direktur Operasi PGE Ahmad Yani menegaskan signifikansi proyek tersebut.

“Perjalanan ini tidak hanya mendiversifikasi bisnis PGE, tetapi juga memosisikan panas bumi sebagai tulang punggung ekonomi hidrogen di Indonesia. Lebih dari itu, proyek ini menunjukkan bagaimana Indonesia dapat menjadi yang terdepan dalam transisi energi global,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, PGE juga menandatangani dua kerja sama penting untuk membangun infrastruktur dan rantai pasok green hydrogen di Indonesia, yakni Komitmen Kolaborasi dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan Joint Study Agreement dengan PT Pertamina Energy Terminal. Julfi menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor ini.

“Transisi energi tidak bisa dilakukan sendiri. Melalui kolaborasi dengan berbagai mitra dan dukungan Pertamina Group, PGE ingin membangun ekosistem panas bumi dan green hydrogen yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Dengan begitu, pemanfaatan panas bumi dapat memberikan nilai tambah komersial, mendorong pengembangan model bisnis off-grid, sekaligus mendukung target Net Zero Emission 2060,” kata Julfi.

IIGCE 2025 digelar di Jakarta pada 17–19 September 2025. Ajang tahunan terbesar industri panas bumi itu diselenggarakan oleh Asosiasi Panasbumi Indonesia (API/INAGA) dengan dukungan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ESG Now (@esg.now)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement