Jumat 26 Sep 2025 11:38 WIB

PLTS Terapung akan Dibangun di Waduk Saguling, Mampu Listriki 50 Ribu Rumah Tangga

Nilai investasi proyek ini mencapai Rp1 triliun.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Satria K Yudha
Waduk Saguling. PLTS terapung akan dibangun di Waduk Saguling dengan nilai investasi Rp1 triliun.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Waduk Saguling. PLTS terapung akan dibangun di Waduk Saguling dengan nilai investasi Rp1 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung bakal dibangun di Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat dengan nilai investasi mencapai Rp 1 triliun. Total kapasitas PLTS tersebut mencapai 60 MWac

Direktur Utama PLN Indonesia Power Bernadus Sudarmanta mengatakan, proyek PLTS terapung bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) mengacu kepada perpres nomor 109 Tahun 2020. Selain itu, menjadi salah satu inisiatif konkret pemerintah untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060, serta bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025.

Baca Juga

"Tenaga kerja yang diserap untuk proyek ini mencapai sekitar 400 orang selama masa konstruksi. Pembangunan Ini menjadi bagian penting dari manfaat sosial proyek, selain aspek lingkungan dan energi," kata dia, Jumat (26/9/2025).

Ia mengatakan proyek PLTS terapung bakal dikerjakan dikerjakan PT Indo ACWA Tenaga Saguling, perusahaan konsorsium antara PLN Indonesia Power dan ACWA Power dari Arab Saudi. Nilai investasi proyek ini mencapai sekitar Rp1 triliun dan ditargetkan rampung dalam 15 bulan ke depan.

Bernadus menjelaskan, pemilihan Waduk Saguling karena memiliki kondisi air yang stabil dan luas permukaan yang mendukung. PLTS hanya akan memanfaatkan kurang dari 5 persen area waduk sehingga tidak mengganggu fungsi utama waduk sebagai sumber PLTA dan irigasi.

"Teknologi floating PV yang digunakan juga memiliki keunggulan dalam mengurangi penguapan air dan meningkatkan efisiensi panel surya, karena suhu permukaan air yang lebih rendah dibandingkan daratan," kata dia.

Selain manfaat lingkungan dan efisiensi, proyek ini juga memperkuat ketahanan energi lokal. PLTS terapung Saguling diproyeksikan dapat menjadi sumber daya listrik cadangan dalam kondisi darurat, sehingga meningkatkan keandalan pasokan listrik di wilayah Bandung Barat.

"Pelaksanaan proyek akan mengikuti prinsip Environmental and Social Management System (ESMS) dengan standar internasional, serta didukung program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), termasuk pelatihan tenaga kerja lokal dan pemantauan dampak lingkungan secara berkala," kata dia.

Wakil Bupati Bandung Barat Asep Ismail menyambut baik dimulainya proyek PLTS terapung Saguling. Ia menekankan pentingnya partisipasi tenaga kerja lokal dalam pembangunan proyek strategis ini.

"Kami berharap tenaga kerja yang terserap berasal dari masyarakat Bandung Barat, tentu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan yang ada," kata Asep.

Ia menegaskan bahwa Pemkab Bandung Barat siap memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan proyek demi kepentingan masyarakat dan pembangunan daerah. "Yang jelas, proyek ini membuka lapangan kerja baru dan kami mendukung penuh," ucap dia.

Proyek ini menjadi simbol dimulainya era baru energi terbarukan setelah disahkannya Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada Mei 2025.

PLTS terapung Saguling memiliki kapasitas sebesar 60 MWac (setara sekitar 85 MWp) dan akan mampu menghasilkan lebih dari 130 GWh listrik per tahun. Energi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 50 ribu rumah tangga dan menghindari emisi gas rumah kaca hingga 104 ribu ton CO2 per tahun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement