Selasa 09 Dec 2025 16:59 WIB

Inovasi Muda Bekali Mahasiswa dengan Keterampilan Hijau

Keterampilan teknis berbasis keberlanjutan jadi kompetensi yang paling dicari.

Peserta mengikuti pelatihan keterampilan hijau yang digelar Inovasi Muda.
Foto: Inovasi Muda
Peserta mengikuti pelatihan keterampilan hijau yang digelar Inovasi Muda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Inovasi Muda Foundation membekali mahasiswa dengan keterampilan hijau yang dibutuhkan industri untuk menjawab tuntutan pasar green jobs. Keterampilan teknis berbasis keberlanjutan kini menjadi salah satu kompetensi yang paling dicari di tengah transformasi menuju ekonomi rendah emisi.

Program pelatihan tersebut berlangsung melalui kegiatan bertajuk "Green Jobs Class: InnovAction #6" yang digelar di Aula Teknik Universitas Sumatera Utara (USU), belum lama ini. Kegiatan ini fokus pada penerapan teknologi komposit dalam pengembangan kendaraan hemat energi dengan tema “Exploring Green Mobility Through Composite Materials”.

Baca Juga

Kelas menghadirkan Team Horas USU, tim riset mobil hemat energi yang kerap berkompetisi di tingkat internasional, sebagai fasilitator. Sebanyak 40 mahasiswa teknik mengikuti praktik pembuatan carbon fiber dan fiberglass menggunakan metode vacuum infusion dan metode kuas, termasuk menyaksikan proses pembuatan bodi miniatur mobil hemat energi. Pendekatan praktik ini memberi gambaran langsung tentang teknologi yang mendukung perkembangan green mobility.

Materi pelatihan menyoroti peran material komposit dalam menciptakan kendaraan yang lebih ringan dan efisien, salah satu kebutuhan mendesak industri transportasi rendah emisi. Peserta dipandu memahami hubungan antara inovasi material dan kebutuhan keterampilan hijau yang terus tumbuh di sektor energi, manufaktur, serta mobilitas berkelanjutan.

Perwakilan Inovasi Muda, Roichan Rochmadi, menekankan urgensi membangun kapasitas teknis generasi muda. “Green jobs semakin relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan generasi muda memahami keterampilan teknis dan perspektif keberlanjutan yang dibutuhkan. Inovasi mobil hemat energi menjadi salah satu cara memperkenalkan bagaimana teknologi dapat berkontribusi pada solusi lingkungan yang nyata,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).

Salah satu fasilitator, Marshel A. Naibaho menyebut kegiatan ini sebagai ruang berbagi pengetahuan riset kepada mahasiswa lain. “Kegiatan ini menjadi ruang untuk berbagi perjalanan riset dan pengembangan kendaraan hemat energi kepada teman-teman di kampus. Kami berharap diskusi seperti ini bisa memperkuat minat mahasiswa terhadap inovasi dan teknologi berkelanjutan,” katanya.

Dengan menghadirkan praktisi muda yang aktif dalam riset kendaraan hemat energi, kelas ini memberi mahasiswa paparan yang relevan terhadap dinamika teknologi hijau. Upaya tersebut diharapkan dapat memperluas minat dan kesiapan pemuda untuk terlibat dalam bidang green jobs yang terus berkembang, khususnya di sektor green mobility dan rekayasa material.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement