Rabu 10 Dec 2025 13:59 WIB

Putri Indonesia Lingkungan 2025: Kreativitas Kunci Ajak Gen Z Peduli Energi

Generasi muda disebut perlu terlibat langsung dalam isu energi dan hilirisasi.

Rep: Frederikus Dominggus Bata,/ Red: Gita Amanda
Puteri Indonesia Lingkungan 2025 Melliza Xaviera Putri Yulian menyampaikan paparan saat Panel Discussion II: Energi dan Hilirisasi, Kita Bisa Tap in di Mana? dalam acara Rembuk Energi dan Hilirisasi 2025 di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Foto: Prayogi/Republika
Puteri Indonesia Lingkungan 2025 Melliza Xaviera Putri Yulian menyampaikan paparan saat Panel Discussion II: Energi dan Hilirisasi, Kita Bisa Tap in di Mana? dalam acara Rembuk Energi dan Hilirisasi 2025 di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (10/12/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri Indonesia Lingkungan 2025, Melliza Xaviera Putri Yulian, menekankan pentingnya pendekatan kreatif untuk memperkenalkan isu energi dan hilirisasi kepada generasi muda. Ia menyebut Gen Z perlu dilibatkan langsung agar tidak sekadar menjadi penonton, tetapi menjadi motor inovasi dalam transisi energi di Indonesia.

Menurut Melliza, anak muda sehari-hari menggunakan berbagai perangkat yang membutuhkan energi, seperti ponsel, power bank, dan headphone. “Sebenarnya isu energi itu sangat dekat. Kita harus menggunakan fakta tersebut untuk mengubah hal yang terjadi hari ini menjadi poin penting bagi masa depan kita,” ujarnya dalam acara Rembuk Energi dan Hilirisasi 2025 di Jakarta, Selasa (10/12/2025).

Baca Juga

Melliza menekankan perlunya penyajian informasi yang relevan dan mudah dicerna bagi anak muda. Data berat dan presentasi teknokratis cenderung membuat Gen Z kehilangan minat. Ia mencontohkan program Green Leadership Indonesia dan Green Youth Movement, yang telah mendidik lebih dari 6.400 pelajar di 36 provinsi. Program ini mendorong anak muda untuk terlibat secara aktif dalam isu lingkungan dan energi.

“Konten mengenai energi dan lingkungan di media sosial sering di-skip karena pendekatannya kurang relevan. Kita harus berbeda, menggunakan kreativitas dan inovasi,” kata dia.

photo
Puteri Indonesia Lingkungan 2025 Melliza Xaviera Putri Yulian menyampaikan paparan saat Panel Discussion II: Energi dan Hilirisasi, Kita Bisa Tap in di Mana? dalam acara Rembuk Energi dan Hilirisasi 2025 di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (10/12/2025). - (Prayogi/Republika)

Ia menambahkan, keberhasilan anak muda dalam mengubah limbah tusuk sate menjadi meja yang digunakan restoran ternama menunjukkan bahwa inovasi sederhana pun bisa berdampak besar. Syekhoh Sultonah, Project Leader Institut Hijau Indonesia, menyoroti kurangnya akses informasi bagi masyarakat terkait proyek energi dan hilirisasi. Ia menekankan perlunya edukasi agar masyarakat memiliki nilai tawar dan bisa berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sumber daya alam.

“Masyarakat ini yang paling dekat dengan dampak, tapi yang paling jauh dari keputusan,” ujar Syekhoh.

Tenaga Ahli Menteri ESDM bidang nuklir, Irwanuddin, menegaskan potensi energi nuklir sebagai bagian dari ketahanan energi nasional. Ia menekankan bahwa Indonesia sudah memiliki sejarah panjang pengembangan nuklir sejak 1954, dan rencana PLTN dalam RUPTL 2032 akan mendukung transisi energi sekaligus meminimalkan polusi.

Diskusi ini menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan anak muda dalam transisi energi. Anak muda tidak hanya menjadi konsumen energi, tetapi juga agen perubahan yang dapat memanfaatkan kreativitas untuk keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement